Urine dari tiga anggota Polres Mojokerto diduga positif mengandung psikotropika. Hasil tersebut diketahui saat tim khusus dari Polda Jawa Timur menggelar tes urine terhadap seluruh anggota Polres Mojokerto di Mapolres Mojokerto.
Tes urine tersebut berlaku untuk seluruh anggota Polres Mojokerto mulai perwira hingga bintara, tak terkecuali Kapolres. Dari ratusan anggota Polres Mojokerto yang mengikuti tes urine, tiga anggota dinyatakan positif mengandung psikotropika.
Kapolres Mojokerto, AKBP Budi Herdhi Susianto mengatakan, ketiga anggota yang dinyatakan positif mengandung psikotropika bukan anggota Satnarkoba maupun Satreskrim. "Namun, tiga anggota yang diduga positif itu mengaku sakit dan masih menjalani perawatan," ungkapnya.
Salah satu anggota saat ditunjukkan hasilnya positif, lanjut Kapolres, menunjukkan resep dokter dan beberapa obat yang diberikan dokter. Hasilnya identik dengan kandungan obat yang diberikan oleh dokter. Sementara, anggota yang lain juga mengaku usai sakit.
"Kebetulan istri anggota polisi tadi adalah seorang perawat. Begitu sakit, anggota tadi diberi sebuah obat oleh istrinya. Istri anggota tadi akan dipanggil untuk dicross cek, apa jenis obat yang diberikan. Apakah sama dengan kandungan yang ada," katanya.
Anggota ketiga yang dinyatakan positif juga mengaku sepekan lalu atau sebelum tes urine, mengalami sakit. Pihaknya akan melakukan cros cek untuk mengetahui kebenaran hasil tes urine. Kapolres berharap anggotanya tidak ada yang positif urinenya mengandung psikotropika.
Tes urine tersebut berlaku untuk seluruh anggota Polres Mojokerto mulai perwira hingga bintara, tak terkecuali Kapolres. Dari ratusan anggota Polres Mojokerto yang mengikuti tes urine, tiga anggota dinyatakan positif mengandung psikotropika.
Kapolres Mojokerto, AKBP Budi Herdhi Susianto mengatakan, ketiga anggota yang dinyatakan positif mengandung psikotropika bukan anggota Satnarkoba maupun Satreskrim. "Namun, tiga anggota yang diduga positif itu mengaku sakit dan masih menjalani perawatan," ungkapnya.
Salah satu anggota saat ditunjukkan hasilnya positif, lanjut Kapolres, menunjukkan resep dokter dan beberapa obat yang diberikan dokter. Hasilnya identik dengan kandungan obat yang diberikan oleh dokter. Sementara, anggota yang lain juga mengaku usai sakit.
"Kebetulan istri anggota polisi tadi adalah seorang perawat. Begitu sakit, anggota tadi diberi sebuah obat oleh istrinya. Istri anggota tadi akan dipanggil untuk dicross cek, apa jenis obat yang diberikan. Apakah sama dengan kandungan yang ada," katanya.
Anggota ketiga yang dinyatakan positif juga mengaku sepekan lalu atau sebelum tes urine, mengalami sakit. Pihaknya akan melakukan cros cek untuk mengetahui kebenaran hasil tes urine. Kapolres berharap anggotanya tidak ada yang positif urinenya mengandung psikotropika.
sumber: (beritajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar