28 September 2015

Efek Buruk Eropa Jadi Juara Merokok dan Minuman Beralkohol


Efek Buruk Eropa Jadi Juara Merokok dan Minuman Beralkohol

Ilustrasi rokok. (Getty images/ Valeriya/Thinkstock)
 Eropa merupakan benua dengan tingkat peminum dan perokok tertinggi di dunia, lebih dari setengah penduduknya juga mengalami masalah kelebihan berat badan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit mematikan lainnya, ungkap pejabat kesehatan WHO pada Rabu (23/9).

Dalam sebuah laporan kesehatan di Kawasan Eropa, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kendati banyak negara telah mengurangi faktor risiko kematian dini, tingkat obesitas, penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol masih cukup tinggi (di kawasan Eropa).

“Orang-orang Eropa minum (minuman beralkohol) dan merokok lebih dari orang di mana pun. Kita adalah juaranya di dunia, dan itu bukan catatan yang baik,” kata Claudia Stein, Kepala Informasi, Penelitian, dan Inovasi WHO di Eropa.

Dia mengatakan, hal tersebut bisa berdampak serius pada orang-orang muda. Hidup mereka mungkin lebih singkat jika tidak dilakukan sesuatu untuk mengurangi konsumsi tembakau, alkohol, dan kalori.

Kurang di bawah 60 persen orang-orang di kawasan Eropa WHO mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, dan 30 persen menggunakan tembakau. Setiap tahun, per orang meminum sekitar 11 liter alkohol murni.

Laporan tersebut menemukan, untuk saat ini harapan hidup di seluruh Eropa meningkat dan wilayah tersebut berada pada jalur untuk mengurangi angka kematian dini sebesar 1,5 persen per tahun hingga 2020.


Itu artinya, jumlah orang yang hidupnya diperpendek oleh penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis terus menurun, katanya menjelaskan.


Sejak laporan kesehatan kawasan Eropa terakhir, pada 2012, perbaikan substansial telah terlihat pada tingkat kematian yang diakibatkan oleh penyebab eksternal, misalnya kecelakaan lalu-lintas atau bunuh diri.

Zsuzsanna Jakab, Direktur WHO kawasan Eropa memuji perbaikan di bidang kesehatan, dan kemajuan harapan hidup yang stabil, tapi dia juga menambahkan peringatan. “Ada risiko nyata perbaikan tersebut menghilang jika konsumsi rokok dan alkohol terus berlanjut pada tingkat saat ini,” katanya.

“Ini terutama relevan dengan orang-orang muda yang mungkin tidak hidup selama kakek dan nenek mereka.”
( CNN Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar