Minuman keras atau yang biasa disapa oleh para penggemarnya dengan sebutan “Miras”, merupakan
minuman yang sampai hari ini begitu populer dikalangan masyarakat .
Miras bahkan sudah menjadi konsumsi harian diberbagai macam kalangan,
entah orang-orang pengangguran dan terutamanya anak muda. Virus Miras
pun pada umumnya sudah menjangkit pada kaum berpendidikan seperti
Pelajar dan Mahasiswa yang mengaku sebagai agen of change (agen
perubahan). Pertanyaannya, bisakah negara ini berubah menjadi tatanan
yang lebih baik lagi kalau sang agen perubahannya, terlena dengan
kesenangan yang jelas merusak moral? Saya rasa anda sudah tahu sendiri
jawabannya dan apa yang harus anda lakukan.
Tak perlu berpanjang lebar berbicara
mengenai Mahasiswa dan tanggung jawab sosial, namun yang menjadi
topiknya adalah bagaimana mendapatkan solusi dari permasalahan mengenai
minuman keras yang hari ini sudah menjadi penyakit masyarakat.
Sebelumnya kita harus ketahui dulu mengapa minuman keras atau yang
sejenisnya dilarang dan tidak boleh dikonsumsi. Bahwasannya memang
Miras jika dikonsumsi menimbulkan efek yang membuat peminumnya hilang
kontrol/akal atau yang biasa disebut “Mabuk”. Kemudian dampak yang
terjadi setelah hilangnya kontrol diri, maka pikiran akan sensitif
terhadap hal-hal yang sepele, mulailah untuk mencari gara-gara (Rese)
akhirnya perkelahianlah terjadi bahkan sampai ke hal-hal yang kita tidak
inginkan seperti pembunuhan. Seperti yang terjadi di Kota Palu sendiri,
dimana konflik antar warga yang bertetangga, kebanyakan terjadi
disebabkan peran minuman keras. Tidak hanya itu, dimana tindakan kurang
terpuji yang kini kian menjadi virus berbahaya seperti Pemerkosaan,
Pencurian, KDRT, kurangnya penghormatan kepada orangtua, rusaknya moral
dan etika bahkan semakin menjauhkan diri dari sang Maha Pencipta, Yakni
Allah SWT.
Menurut Dr. Yusuf Al-Qardhawy dalam
bukunya Halal dan Haram dalam Islam, menuturkan bahwa khamar/arak
setelah dilakukan penelitian ternyata banyak menimbulkan keburukan. “
Sungguh benar apa yang dikatakan oleh salah seorang penyelidik, bahwa
tidak ada bahaya yang lebih parah yang diderita manusia, selain bahaya
khamar/arak. Kalau diadakan penyelidikan secara teliti di rumah-rumah
sakit, bahwa kebanyakan orang yang gila dan mendapat gangguan saraf
adalah disebabkan khamar/arak. Dan kebanyakan orang yang bunuh diri
ataupun yang membunuh kawannya adalah disebabkan khamar/arak. Termasuk
juga kebanyakan orang yang mengadukan dirinya karena diliputi oleh
suasana kegelisahan, orang yang membawa dirinya kepada lembah
kebangkrutan dan menghabiskan hak miliknya, adalah disebabkan oleh
khamar/arak. Begitulah, kalau terus diadakan suatu penelitian yang
cermat, niscaya akan mencapai batas klimaks yang sangat mengerikan yang
kita jumpai, bahwa nasehat-nasehat, kecil sekali artinya.” Begitulah
bunyi dari alinea yang ada pada buku Dr. Yusuf Al-Qardhawy.
Allah SWT sayang kepada kita semua, rasa
sayangnya ditujukan kepada Manusia agar tidak lagi mengkonsumsi Miras
(Khamar) supaya terhindar dari perbuatan maksiat sebagaimana firmannya
dalam QS Al-Maidah ayat 90-91 yang berbunyi :
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ
إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَـٰمُ رِجۡسٌ۬
مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
(٩٠) إِنَّمَا يُرِيدُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ أَن يُوقِعَ بَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٲوَةَ
وَٱلۡبَغۡضَآءَ فِى ٱلۡخَمۡرِ وَٱلۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَن ذِكۡرِ
ٱللَّهِ وَعَنِ ٱلصَّلَوٰةِۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّنتَہُونَ (٩١)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya arak, judi, berhala, dan undian adalah kotor dari perbuatan syaitan. (90). Oleh
karena itu jauhilah dia supaya kamu bahagia. Syaitan hanya bermaksud
untuk mendatangkan permusuhan dan kebencian di antara kamu disebabkan
khamar dan judi, serta menghalangi kamu ingat kepada Allah dan
sembahyang. Apakah kamu tidak mau berhenti?” (91)
Ayat tersebut sudah sangat jelas
menetapkan bahwa khamar hukumnya haram dikarenakan merupakan perbuatan
setan. Yang semuanya untuk mendatangkan permusuhan dan kebencian bagi
kita semua bahkan mengahalangi kita untuk ingat kepada Allah SWT,
seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Khamar sendiri banyak macamnya
tergantung dari berbagai daerah dari kultur masyarakat yang
mengkonsumsinya. Sebut saja, Cap Tikus, , Sagero (Saguer) dan Tule, yang
diminum akan menjadi Neule, eva topeule yang semuanya berdampak sama. (Drs H. Narjun Bahmid, Wasiat Bersajak Buat Anak Cucuku,
Bahasa Kaili). Kalau dlihat kebelakang, Orang-orang Arab dalam masa
kejahilannya selalu disilaukan untuk minum khamar dan menjadi pencandu
arak. Ini dapat dibuktikan dalam bahasa mereka yang tidak kurang dari
100 hama dibuatnya untuk mensifati khamar itu. Dalam syair-syairnya
mereka puji khamar itu, termasuk sloki-slokinya, pertemuan-pertemuannya
dan sebagainya. (Dr. Yusuf Al-Qardhawy, Halal dan Haram dalam Islam )
Pada problematika masa kekinian,
khususnya di Daerah Palu, pertanyaan kritis satu persatu mengenai
tuntutan mengkonsumsi khamar dalam hal ini Cap Tikus (CT), seperti
anggapan pada masyarakat yang menggantungkan mata pencariannya sebagai
Nelayan, yang berpendapat bahwa pekerjaan untuk mencari ikan berlangsung
hingga malam bahkan sampai pulang subuh, dan dibenturkan dengan
berbagai macam persoalan yang terjadi seperti, badai, ombak, hujan yang
menyerang pertahanan tubuh (kedinginan). Ane ledo manginu Tule, maranindi mpu nirasaita. Ya aga nompahanga karo. “ Kalau tidak minum Tule/Cap Tikus maka akan kedinginan betul dirasa. Ya hanya sekedar menghangatkan tubuh.”
Pernyataan Apologi (teori kebenaran)
inipun sangat sering kita jumpai dimana-mana, nah untuk mentaktisi
argumen tersebut maka tawaranya adalah membuat Rekayasa Sosial (Social Enginering).
Artinya membuat solusi dari permasalahan sosial sebagai alternatif
untuk menghindari persoalan yang ada. Seperti yang Apologi yang dari
pernyataan kebanyakan masyarakat bahwasannya hanya sekedar menghangat
tubuh, mengapa tidak kebiasaan minum khamar digantikan saja dengan
kebiasaan minum Kopi Jahe sebagai solusi alternatif. Kopi Jahe dapat
menghangatkan badan, didukung dengan khasiat jahe yang terkandung
didalamnya, membuat minuman ini terasa hangat masuk kedalam badan ketika
dikonsumsi. Selain itu jahe juga kaya akan manfaat, diantaranya sebagai
berikut:
1. Sebagai anti-oksidan yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh menetralkan radikal bebas. Jahe dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
karena jahe memiliki kemampuan untuk memperlebar pembuluh darah dan
merangsang pelepasan hormon adrenalin. Karena hal tersebut, darah dapat
mengalir lebih cepat dan lebih lancar.
2. Sebagai
antikoagulan yang mengandung Gingerol bermanfaat untuk mencegah
penggumpalan darah. Penyebab utama dari stroke dan serangan jantung.
Jahe dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
karena jahe memiliki kemampuan untuk memperlebar pembuluh darah dan
merangsang pelepasan hormon adrenalin. Karena hal tersebut, darah dapat
mengalir lebih cepat dan lebih lancar.
3.
- Membangkitkan nafsu makan, memperkuat lambung dan usus, serta melancarkan pencernaan.
- Mengobati perut mual, selesma, batuk, diare, dan radang sendi tulang seperti artritis. kandungan minyak gingerol yang dapat memblok serotonin dan menjadi bau harum khas jahe. Membantu memperlancar proses pencernaan. Hal ini dikarenakan jahe memiliki beberapa kandungan enzim protease dan lipase yang dapat mencerna protein serta lemak dalam tubuh. Dan masih banyak lagi khasiat yang lainnya.
Memang pada ayat lainnya Allah SWT
berfirman bahwasannya dalam minuman khamar terdapat sedikit manfaat dan
banyak mudharatnya, sebagaimana dalam surah Al-Baqarah, ayat 219. Yakni :
يَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ
ٱلۡخَمۡرِ وَٱلۡمَيۡسِرِۖ قُلۡ فِيهِمَآ إِثۡمٌ۬ ڪَبِيرٌ۬ وَمَنَـٰفِعُ
لِلنَّاسِ وَإِثۡمُهُمَآ أَڪۡبَرُ مِن نَّفۡعِهِمَا
Artinya: “ Mereka bertanya kepadamu
tentang Khamar dan Judi, katakanlah didalam keduanya itu terdapat dosa
besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar daripada manfaatnya.”
Kalau dilihat kembali bahwasannya peran
Miras sebagai penghangat tubuh untuk mengantisipasi kedinginan
dikarenakan unsur panas yang terkandung dalam miras, merupakan manfaat
yang ada di dalamnya walaupun hanya sedikit namun banyak mudharatnya
seperti yang disebutkan di atas. Tetapi, kalau ada solusi alternatif
untuk menghangatkan tubuh, mengapa tidak Kopi Jahe dan Saraba kita
gunakan untuk menangkis hal-hal yang bersifat mudharat?
Bisa dipikirkan kembali, kalau Khamar
menjerumuskan kita ke hal-hal yang tidak baik, mengapa tidak mengambil
jalan lain yang menujukan kita ke tempat yang lebih baik? Mengkonsumsi
Kopi Jahe dan Saraba banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia,
kenapa tidak kalau kebiasaan hidup sehat tersebut kita kembangkan
sebagai solusi alternatif dan merupakan bentuk perlawanan kita semua
agar saudara-saudara kita terhindar dari penyakit lama.
Asik kan, ketika tidak ada kerjaan
diwaktu luang, maka ngopi sambil berbincang-bingcang bersama rekan
lainnya lebih bagus ketimbang duduk-duduk bersama ditempat tertentu
sambil membuat keresahan.
(sumber: http://hmj-dakwah.stain-palu.ac.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar