ilustrasi
Puskesmas Sempaja,Samarinda Utara menyediakan Layanan Jarum dan Alat Suntik Steril (LJSS) bagi pengguna alat suntik (Penasun).
Hal ini dilakukan demi mengurangi penularanan HIV/AIDS melalui jarum suntik narkoba yang digunakan bergantian. Dengan demikian, ini adalah LJSS kedua setelah sebelumnya juga ada di puskesmas Sidomulyo, Samarinda Ilir.
Hal itu terungkap dalam acara sosialisasi program pengurangan dampak buruk bagi pengguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) dari Komisi Penangulangan AIDS (KPA) kota Samarinda bersama puskesmas Sempaja belum lama.
Menurut Kepala puskesmas Sempaja dr Irama, harapan utama LJSS adalah untuk mencegah penularan HIV/AIDS di kalangan Penasun itu sendiri.
"Dengan harapan angka HIV dan AIDS melalui penularan jarum suntik bisa segera turun," kata Irama.
Karena kata Irama, harus diakui bahwa selama ini penasun sulit menyentuh akses pelayanan kesehatan. Pasalnya, para penasun ini memiliki komunitas yang sangat tersembunyi.
"Untuk menyentuh mereka maka saat ini kami telah bekerjasama dengan KPA dan PKBI sebagai penjangkau kepada penasun untuk menjembatani memberikan informasi pemberian jarum suntik yang telah kami persiapkan," katanya.
Karena dengan adanya LJSS, penasun diharapkan dekat dengan pelayanan kesehatan. Mengingat selain jarum suntik, penasun juga akan mendapatkan beragam layanan kesehatan seperti diskusi kesehatan, sharing, konsultasi dan penyuluhan.
"Tak ketinggalan memotivasi mereka agar bisa berhenti untuk menggunakan NAPZA yang dapat merusak kesehatan mereka, katanya.
Oleh karena itu, untuk menjaga privasi dari penasun tadi, pihak puskesmas telah menyediakan ruangan khusus bagi mereka yang memang berkeinginan untuk mendapatkan informasi maupun konseling kesehatan.
"Tepatnya di ruang poli VCT disana nanti ada dr Deni Noor Giantoro dan ibu Dina yang siap memberikan pemeriksaan kesehatan maupun informasi kesehatan bagi penasun," kata Irama. (www.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar