Ilustrasi ganja (JIBI/Dok)
Dalam sebuah studi baru pemuda lebih memilih mengganja daripada minum alkohol sebelum berkendara naik mobil.Berdasarkan penelitian, pemuda yang menghisap ganja sebelum berkendara tiga kali lebih banyak dibanding yang mengkonsumsi alkohol.
Kurang dari 7 persen peminum mengendarai
mobil setelah itu. Sedangkan yang menghisap ganja sebelum berkendara
berjumlah sekitar 31 persen.
Padahal penelitian sebelumnya menemukan bahwa penggunaan ganja dua kali lipat dapat menambah risiko kecelakaan kendaraan bermotor. Secara nasional kecelakaan kendaraan motor, 12 persen diantaranya karena penggunaan ganja. Mereka rata- rata berusia 16- 20 tahun.
Tim peneliti menemukan 20 persen dari mereka telah menggunakan ganja dan 65 persen lainnya mengkonsumsi alkohol .
Di antara mereka yang menggunakan ganja, 44 persen laki-laki muda dan 9 persen wanita muda yang setelah itu mengendarai kendaraan.
Sementara, 51 persen pria dan 35 persen wanita naik sebagai penumpang dengan sopir yang menggunakan ganja.
Dari siswa yang minum alkohol, 12 persen pria dan 3 persen wanita mengendarai kendaraan setelah itu.
Sementara, 21 persen pria dan 12 persen wanita menumpang mobil dengan sopir yang telah mengkonsumsi alkohol.
Hal serupa diungkapkan peneliti dari departemen kesehatan dari Universitas Dalhousie di Halifax Kanada, Mark Asbridge. Dia percaya ada beberapa masalah yang diakibatkan pengemudi yang sebelumnya mengkonsumsi alkohol atau menghisap ganja.
Asbridge menambahkan bahwa orang tua harus berbicara dengan anak-anak tentang bahaya ganja dan minum alkohol sebelum mengemudi. (solopos.com)
“Itu
jumlah yang cukup tinggi dan ini adalah sesuatu yang harus kita
bicarakan,” kata salah satu peneliti kesehatan masyarakat dari
Universitas Massachusetts, Jennifer Whitehill dilansir Reuters, Rabu (14/5/2014).
Hal
tersebut karena salah satu faktor diperbolehkannya kepemilikan ganja
untuk dewasa umur 21 atau lebih tua di sejumlah negara bagian AS. Tidak
cukup sampai disitu, ketentuan kepemilikan ganja pun dilanggar. Sehingga
anak dibawah 21 tahun pun biasa dengan benda tersebut.Padahal penelitian sebelumnya menemukan bahwa penggunaan ganja dua kali lipat dapat menambah risiko kecelakaan kendaraan bermotor. Secara nasional kecelakaan kendaraan motor, 12 persen diantaranya karena penggunaan ganja. Mereka rata- rata berusia 16- 20 tahun.
Mereka
menganalisis informasi dari survei telepon yang diambil dari 315
mahasiswa tahun pertama kuliah, berusia 18 sampai 20, di dua universitas
besar di Wisconsin dan Washington .
Para siswa tersebut ditanya
apakah mereka telah menggunakan alkohol atau ganja dalam 28 hari
terakhir. Mereka juga ditanya berapa kali mereka telah mengendarai
kendaraan setelah menggunakan alkohol atau mariyuana. Selain itu juga
diteliti berapa kali mereka menggunakan kendaraan dengan seorang sopir
yang menggunakan keduanya.Tim peneliti menemukan 20 persen dari mereka telah menggunakan ganja dan 65 persen lainnya mengkonsumsi alkohol .
Di antara mereka yang menggunakan ganja, 44 persen laki-laki muda dan 9 persen wanita muda yang setelah itu mengendarai kendaraan.
Sementara, 51 persen pria dan 35 persen wanita naik sebagai penumpang dengan sopir yang menggunakan ganja.
Dari siswa yang minum alkohol, 12 persen pria dan 3 persen wanita mengendarai kendaraan setelah itu.
Sementara, 21 persen pria dan 12 persen wanita menumpang mobil dengan sopir yang telah mengkonsumsi alkohol.
Hal serupa diungkapkan peneliti dari departemen kesehatan dari Universitas Dalhousie di Halifax Kanada, Mark Asbridge. Dia percaya ada beberapa masalah yang diakibatkan pengemudi yang sebelumnya mengkonsumsi alkohol atau menghisap ganja.
Asbridge menambahkan bahwa orang tua harus berbicara dengan anak-anak tentang bahaya ganja dan minum alkohol sebelum mengemudi. (solopos.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar