3 Juni 2014

Penyalahgunaan Narkoba—Ada Solusinya!

”SEJUMLAH BESAR Kokain Ditemukan dalam Botol-Botol Anggur.” Artikel surat kabar di bawah tajuk berita itu menjelaskan bahwa polisi di Johannesburg, Afrika Selatan, menyita sebuah peti kemas yang berisi 11.600 botol anggur Amerika Selatan. Di dalamnya terdapat antara 150 dan 180 kilogram kokain yang tercampur dengan anggur. Katanya, itulah jumlah kokain terbesar yang diselundupkan ke negeri itu sampai saat ini.
Meskipun penemuan-penemuan demikian kedengarannya melegakan, sebenarnya polisi hanya menemukan kira-kira 10 hingga 15 persen saja dari narkoba ilegal di seluruh dunia. Sungguh menyedihkan, hal itu sama saja dengan seorang tukang kebun yang memotong lalang yang cepat bertumbuh dan merusak, tetapi tidak mencabutnya sampai ke akar.
Keuntungan besar yang dihasilkan narkoba menghalangi upaya pemerintah untuk menghentikan produksi dan penjualannya. Di Amerika Serikat saja, diperkirakan bahwa narkoba yang bernilai miliaran dolar diperjualbelikan setiap tahun. Melihat uang sebanyak itu, tidak heran kalau para pejabat kepolisian dan pemerintah, bahkan yang berkedudukan tinggi, terpikat untuk korupsi.
Alex Bellos dari surat kabar mingguan The Guardian Weekly melaporkan dari Brasil bahwa menurut sebuah penyelidikan terhadap para anggota parlemen, ”tiga orang anggota kongres, 12 orang anggota dewan perwakilan, dan tiga orang walikota . . . termasuk dalam sebuah daftar yang berisi lebih dari 800 nama yang terlibat dalam kejahatan terorganisasi dan pengedaran narkoba di Brasil”. Daftar ini juga berisi nama para ”polisi, pengacara, pengusaha, dan peternak di 17 dari 27 negara bagian”. Tentang penemuan ini, seorang profesor politik di Universitas Brasília mengatakan, ”Hal ini adalah dakwaan besar-besaran terhadap segala lapisan masyarakat Brasil.” Hal yang sama juga terjadi di banyak masyarakat yang berada dalam cengkeraman narkoba. Yang memperbesar masalah ini adalah hukum pasar berupa penawaran dan permintaan.
Karena pembatasan hukum tidak begitu berhasil, ada orang-orang yang menyarankan untuk melegalisasi jenis-jenis narkoba tertentu. Konsep utamanya adalah bahwa orang-orang harus diizinkan memiliki sejumlah kecil narkoba guna keperluan pribadi. Hal ini diharapkan dapat mempermudah kontrol pemerintah dan memotong laba besar yang dihasilkan para juragan narkoba.
Ada yang Berhasil
Detoksifikasi mungkin pada awalnya dapat membebaskan pecandu dari ketergantungan narkoba dan memulihkan kesehatannya. Namun, sewaktu ia kembali ke lingkungannya semula, ia akan tergoda untuk kembali menggunakan narkoba. Penulis Luigi Zoja memberikan alasan mengapa hal ini terjadi, ”Perilaku penderita tidak mungkin dapat diubah jika ia tidak dituntun menuju ke cara berpikir yang sama sekali baru.”
Darren, yang disebutkan di artikel sebelumnya, menemukan ’cara berpikir baru’ yang mengubah kehidupannya. Ia menjelaskan, ”Saya tadinya seorang ateis, tetapi akhirnya, sekalipun saya menggunakan narkoba dari pagi hingga malam, saya mulai menyadari bahwa Allah pasti ada. Selama dua atau tiga bulan, saya berupaya melepaskan diri dari narkoba, tetapi teman-teman saya terus memaksa saya menggunakannya. Meskipun saya masih menggunakan narkoba, saya mulai membaca Alkitab secara rutin sebelum tidur. Saya mengurangi pergaulan dengan teman-teman saya. Pada suatu malam, saya dan teman sekamar saya sedang sangat high karena menggunakan narkoba. Saya menyebut tentang Alkitab. Keesokan paginya, teman saya menelepon saudara lelakinya, yang adalah salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Ia menunjukkan kepada kami alamat seorang Saksi yang tinggal di kota yang sama dengan kami, dan saya pergi menemuinya.
”Kami berbicara hingga pukul 11 malam, dan saya memperoleh belasan publikasi sebagai alat bantu untuk belajar Alkitab. Saya mulai belajar Alkitab dengannya dan berhenti merokok serta berhenti menyalahgunakan narkoba. Sekitar sembilan bulan kemudian, saya dibaptis sebagai salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa.”
Menghentikan kebiasaan menggunakan narkoba tidaklah mudah. Michael, yang disebutkan di artikel sebelumnya, menyingkapkan kesulitan-kesulitan yang ia hadapi sewaktu ia berhenti menggunakan narkoba setelah menyalahgunakannya selama 11 tahun, ”Saya merasa sangat sulit untuk makan sehingga berat badan saya turun. Juga, saya sering kesemutan serta berkeringat, dan orang-orang kelihatan bercahaya. Saya merasakan dorongan besar untuk kembali menggunakan narkoba, tetapi dengan mendekat kepada Yehuwa dalam doa dan pelajaran Alkitab membantu saya untuk tetap terbebas.” Para mantan penyalah guna narkoba ini sependapat bahwa melepaskan diri sepenuhnya dari pergaulan teman-teman yang menggunakan narkoba merupakan langkah yang sangat penting.
Mengapa Upaya Manusia Gagal
Penyalahgunaan narkoba ilegal hanyalah salah satu faset dari sebuah problem yang lebih besar. Suatu pengaruh besar yang menimbulkan kejahatan, kekerasan, dan kekejaman mencengkeram seluruh dunia. Alkitab mengatakan, ”Seluruh dunia berada dalam kuasa si fasik.” (1 Yohanes 5:19) ”Si fasik” ini diidentifikasi oleh rasul Yohanes di Penyingkapan (Wahyu) 12:9, ”Maka dicampakkanlah naga besar itu, ular yang semula, yang disebut Iblis dan Setan, yang menyesatkan seluruh bumi yang berpenduduk; ia dicampakkan ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dicampakkan bersamanya.”
Selain melawan kelemahan diri sendiri, manusia juga harus berjuang melawan musuh yang sangat kuat ini. Setan adalah pribadi yang menyebabkan kejatuhan manusia sejak awalnya. Ia bertekad untuk membuat manusia semakin merosot dan memalingkan mereka dari Allah. Penyalahgunaan narkoba yang dilakukan manusia tampaknya adalah bagian dari strateginya. Ia beraksi dengan kemarahan yang hebat karena ia tahu bahwa ”waktunya tinggal sedikit”.—Penyingkapan 12:12.
Apa Solusi dari Allah?
Alkitab menyingkapkan adanya persediaan yang pengasih dari Sang Pencipta untuk menebus umat manusia dari keadaan mereka yang berdosa. Di 1 Korintus 15:22, kita diberi tahu, ”Karena sebagaimana semua manusia mati sehubungan dengan Adam, demikian juga semua manusia akan dihidupkan sehubungan dengan Kristus.” Yesus bersedia datang ke bumi sebagai seorang manusia sempurna dan mengorbankan kehidupan manusianya demi menebus umat manusia dari pengaruh dosa dan kematian.
Mengetahui alasan mengapa manusia mati maupun solusi bagi masalah-masalah manusia telah memberikan motivasi dan keberanian dalam diri banyak orang untuk membebaskan diri dari kecanduan narkoba. Namun, Alkitab bukan cuma membantu kita secara individu untuk mengatasi masalah narkoba sekarang ini. Alkitab mengatakan bahwa nanti, setelah pengaruh Setan ditiadakan, semua masalah dunia, termasuk penyalahgunaan narkoba, akan berakhir secara permanen.
Buku Penyingkapan melukiskan tentang ”sebuah sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, yang mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu”. (Penyingkapan 22:1) Sungai simbolis ini menggambarkan persediaan Allah melalui Yesus Kristus untuk memulihkan manusia kepada kehidupan yang sempurna di bumi firdaus. Penyingkapan melukiskan tentang pohon kehidupan yang tumbuh subur di sepanjang pinggir sungai dan menyatakan, ”Daun pohon-pohon itu adalah untuk penyembuhan bangsa-bangsa.” (Penyingkapan 22:2) Daun-daun simbolis ini menggambarkan penyembuh dari Yehuwa untuk memulihkan manusia kepada kesempurnaan secara rohani dan jasmani.
Akhirnya, manusia akan bebas tidak hanya dari penyalahgunaan narkoba tetapi juga dari berbagai penyakit dan problem lain yang menghantui mereka di sistem yang bobrok ini!
[Kotak/Gambar di hlm. 9]
Seberapa Amankah Mariyuana Itu?
  Banyak negara mempertimbangkan untuk melegalisasi mariyuana, terutama sebagai obat medisinal. Mariyuana telah diketahui dapat meringankan rasa mual akibat kemoterapi, dan tampaknya mariyuana dapat membantu penderita AIDS mengatasi hilangnya selera. Mariyuana juga telah digunakan sebagai penghilang rasa sakit.
  Meskipun adanya ketidaksepakatan tentang hasil-hasil penemuan tadi, tes yang dilaporkan di majalah New Scientist telah menyingkapkan beberapa efek berbahaya dari mariyuana.
  Di Universitas Harvard, sebuah tes dilakukan dengan membandingkan sekelompok orang yang mengisap mariyuana setiap hari dengan sekelompok orang yang lebih sedikit menggunakannya. Mereka menemukan sedikit perbedaan dalam tes mental standar. Namun, dalam sebuah tes yang berhubungan dengan kemampuan menyesuaikan diri, pemakai berat mariyuana memperoleh nilai yang jauh lebih rendah.
  Universitas lain mengadakan tes terhadap sekelompok pengisap rutin mariyuana dan sekelompok pengisap rokok, selama periode 15 tahun. Pengisap mariyuana biasanya mengisap tiga atau empat batang rokok mariyuana per hari, sedangkan pengisap rokok tembakau mengisap 20 batang rokok atau lebih per hari. Jumlah yang sama dari kedua kelompok menderita batuk dan bronkitis. Pemeriksaan paru-paru memperlihatkan kerusakan sel yang sama pada kedua kelompok.
  Meskipun pemakai mariyuana mengisap jauh lebih sedikit, diketahui bahwa sebatang rokok mariyuana melepaskan tiga kali lebih banyak tar daripada yang dilepaskan sebatang rokok tembakau. Selain itu, New Scientist melaporkan, ”Pengisap mariyuana menghirup napas lebih dalam dan menahannya lebih lama.”
  Di samping itu, sel-sel kekebalan dari paru-paru para pengisap mariyuana didapati lebih lemah 35 persen dalam melawan bakteri dibandingkan dengan sel-sel para pengisap tembakau.
[Keterangan]
U.S. Navy photo
[Kotak di hlm. 11]
”Kritikan yang Menyakitkan” bagi Para Orang Tua
  Sebuah tajuk rencana di surat kabar Saturday Star dari Afrika Selatan menyatakan keprihatinan tentang pesatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda Afrika Selatan,
  ”Kenyataan bahwa anak-anak kita melakukan hal ini [menggunakan narkoba] merupakan kritikan yang menyakitkan bagi kita sebagai orang tua dan bagi masyarakat secara keseluruhan. Setiap hari, kita mencari uang, membaktikan waktu dan energi kita untuk mencapai kesuksesan materi. Anak-anak kita menguras pikiran kita, kekuatan kita. Apakah kita meluangkan waktu untuk mereka? Memang mudah untuk memberi mereka uang supaya mereka cepat-cepat pergi. Tindakan itu lebih mudah daripada mendengarkan mereka—mendengarkan kekhawatiran, harapan, dan masalah-masalah mereka. Malam ini, selagi kita duduk di restoran atau bersantai di depan TV, apakah kita tahu apa yang mereka sedang lakukan?”
  Atau, mungkin perlu kami tambahkan, apa yang mereka sedang pikirkan?
[Gambar di hlm. 10]
Banyak orang telah termotivasi untuk membebaskan diri dari penyalahgunaan narkoba. (sumber: http://wol.jw.org/i)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar