Banyak perokok yang ingin mengurangi kerusakan paru-parunya dengan berpindah ke rokok ganja karena rokok ganja dianggap lebih ringan efeknya terhadap paru-paru daripada rokok tembakau. Dalam laporan yang dibuat sebuah badan amal dari Inggris juga disebutkan sepertiga orang masih berpikir bahwa ganja itu tidak berbahaya. Padahal sebenarnya rokok ganja 20 kali lebih bersifat karsinogenik daripada rokok berbahan tembakau.
Laporan dari badan bernama British Lung Foundation tersebut menyatakan adanya 'ketidaksambungan yang mengkhawatirkan' antara persepsi publik terhadap obat yang dianggap aman dan 'dampak serius, bahkan fatal yang bisa saja dimiliki obat tersebut'. Secara detail disebutkan bahwa hampir 9 dari 10 orang berpikir rokok tembakau lebih merusak kesehatan dibandingkan rokok ganja. Dalam laporannya, badan amal ini juga melampirkan bukti ilmiah yang ada terkait dampak kesehatan dari merokok ganja. Bukti yang kuat itu pun menunjukkan bahwa merokok ganja memang bisa memberikan kontribusi munculnya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem pernafasan, termasuk kanker paru-paru, TBC dan bronkitis akut.
Merokok ganja juga 'sangat berkaitan' dengan adanya penekanan pada sistem kekebalan tubuh dan penyakit jantung jika dikonsumsi dalam kurun waktu yang cukup lama. "Generasi muda yang merokok ganja tidak menyadari bahwa setiap batang rokok ganja yang mereka hisap meningkatkan peluang untuk terkena kanker paru-paru sama banyaknya dengan 20 batang rokok tembakau," ungkap kepala eksekutif British Lung Foundation, Dame Helena Shovelton seperti dilansir dari The Telegraph, Kamis (7/6/2012). "Ini bukan masalah sepele karena ganja merupakan salah satu obat rekreasional yang paling banyak digunakan di Inggris dengan hampir sepertiga dari populasi telah mencobanya," tambahnya. Tak hanya membuat laporan, badan amal ini pun menyerukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan dampak jangka panjang merokok ganja terhadap kesehatan.
Laporan dari badan bernama British Lung Foundation tersebut menyatakan adanya 'ketidaksambungan yang mengkhawatirkan' antara persepsi publik terhadap obat yang dianggap aman dan 'dampak serius, bahkan fatal yang bisa saja dimiliki obat tersebut'. Secara detail disebutkan bahwa hampir 9 dari 10 orang berpikir rokok tembakau lebih merusak kesehatan dibandingkan rokok ganja. Dalam laporannya, badan amal ini juga melampirkan bukti ilmiah yang ada terkait dampak kesehatan dari merokok ganja. Bukti yang kuat itu pun menunjukkan bahwa merokok ganja memang bisa memberikan kontribusi munculnya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem pernafasan, termasuk kanker paru-paru, TBC dan bronkitis akut.
Merokok ganja juga 'sangat berkaitan' dengan adanya penekanan pada sistem kekebalan tubuh dan penyakit jantung jika dikonsumsi dalam kurun waktu yang cukup lama. "Generasi muda yang merokok ganja tidak menyadari bahwa setiap batang rokok ganja yang mereka hisap meningkatkan peluang untuk terkena kanker paru-paru sama banyaknya dengan 20 batang rokok tembakau," ungkap kepala eksekutif British Lung Foundation, Dame Helena Shovelton seperti dilansir dari The Telegraph, Kamis (7/6/2012). "Ini bukan masalah sepele karena ganja merupakan salah satu obat rekreasional yang paling banyak digunakan di Inggris dengan hampir sepertiga dari populasi telah mencobanya," tambahnya. Tak hanya membuat laporan, badan amal ini pun menyerukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan dampak jangka panjang merokok ganja terhadap kesehatan.
Rahma Lillahi Sativa - detikHealt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar