Islam adalah agama yang Syamil [universal] dan Kamil [sempurna]. Semua aspek kehidupan telah dibahas tuntas dalam Islam dengan jelas, detail dan penuh hikmah. Tidak ada satupun perintah atau larangan melainkan di dalamnya penuh dengan kebaikan, kemaslahatan dan hikmah yang mendalam. Adakalanya kita mampu menyingkap hikmah tersebut dan adakalanya pula setelah berjalannya waktu barulah kita menyadari akan hikmah tersebut. Syari'at Allah tidak ada yang sia-sia dan Maha Suci Allah daripada menetapkan sesuatu yang tidak berguna.
Khamer atau arak termasuk sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai benda yang haram untuk dikonsumsi karena madharat dan dampak buruk yang ditimbulkannya.
Definisi khamer adalah segala yang bisa merusak akal untuk mencari kesenangan dan kelezatan. Dari definisi tersebut jelas bahwa narkoba adalah termasuk bagian dari khamer bahkan lebih dahsyat dari khamer apabila disalahgunakan.
Permasalahan narkoba saat ini sudah sedemikian komplek sehingga banyak sekali yang telah terjerat olehnya dari berbagai kalangan, golongan, usia dan jenis. Para orang tuapun sangat mengkhawatirkan anak-anaknya akan terbawa arus yang sangat berbahaya dan merusak segalanya ini.
Dalam permasalahan narkoba ini ada dua kelompok yang terlibat, yaitu pengedar dan pemakai. Biasanya, pada mulanya seseorang didekati dan dirayu untuk mencoba-coba secara gratis dengan dibuai cerita-cerita kenikmatannya juga karena faktor pergaulannya akhirnya iapun mencobanya sampai kemudian kecanduan. Setelah kecanduan ia harus selalu mengkonsumsinya karena sakauw [ketagihan]. Ketika tidak mempunyai uang lagi untuk membelinya, iapun menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, mulai dari mencuri, merampok, membunuh dan lainnya. Bahkan sampai berujung menjadi pengedar demi untuk mendapatkan uang agar bisa memakainya.
Karena itulah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam menyebut khamer sebagai 'Ummul Khoba'its' atau 'Induk Semua Keburukan' [Shahihul Jami'].
Beliau juga bersabda: "Jauhilah khamer karena ia adalah kunci semua kejahatan". [As-Silsilah Ash-Shahihah].
Sungguh tragis dan ironis permasalahan narkoba ini. Sebuah bangsa pasti rusak dan hancur apabila penduduknya telah terjerat permasalahan narkoba. Masyarakat dan keluarga akan berantakan juga disebabkan narkoba.
Kebanyakan penghuni Lembaga Pemasyarakatan saat ini adalah napi kasus narkoba yang menjadikan LP tidak lagi mampu menampung napi karena telah melampaui kapasitas yang tersedia disebabkan oleh banyaknya napi-napi kasus narkoba.
Lihatlah betapa kerugian dan penyesalan apabila kita tidak waspada dari permasalahan narkoba ini. Sudah 15.000 [lima belas ribu] nyawa mati sia-sia setiap tahunnya karena narkoba. Ribuan ibu, isteri dan jutaan anak terlantar karena suami dan ayahnya harus masuk penjara karena narkoba. Puluhan ribu anak putus sekolah karena narkoba. Pengguna narkoba juga bisa terjangkit penyakit berbahaya seperti AIDS, dll. Akibatnya bisa menyakiti diri sendiri, tertembak aparat, dibunuh sindikat atau bunuh diri.
Adakalanya pecandu narkoba menyesal seraya berkata, "Gue paling sengsara di dunia; sekolah hancur, keluarga berantakan, isi rumah habis, anak terlantar, masa depan suram, semua gara-gara narkoba".
Oh betapa kasihan keluarga-keluarga yang anggotanya ada terlibat permasalahan narkoba. Ayah, ibu, suami, isteri, anak-anak, saudara-saudara dan lainnya. Mereka semua menanggung kesengsaraan dan beban malu akibat ulah sebagian anggota keluarganya yang telibat kasus narkoba ini.
Seorang ibu menangis tersedu-sedu karena anaknya harus mendekam di LP dalam kasus narkoba. Air mata terus mengalir dari matanya dan doa-doa selalu terucap dari bibirnya untuk kebaikan anaknya tersebut. Ayahnya juga demikian, bahkan ayahnya sampai stress dan berteriak-teriak tanpa sadar setelah mengetahui anaknya terjerat narkoba.
Isteri dan anak-anaknya menanggung malu yang tiada tara dan tidak tahu harus berbuat apa karena suami dan ayah mereka harus berpisah dengan mereka untuk sementara waktu karena harus mendekam di LP selama beberapa tahun disebabkan kasus narkoba yang menimpanya.
Ya Allah, betapa kasihan ibu itu.. Betapa kasihan ayah itu.. Betapa kasihan isteri itu.. Betapa kasihan anak-anak itu.. Betapa kasihan keluarga itu.. Oh betapa kasihan mereka semua.. Ya Allah, berilah mereka jalan keluar.. Ya Allah, selamatkan keluarga kami dan kaum muslimin dari semua perbuatan yang mendatangkan murkaMu…
Bersabarlah wahai ayah dan ibu, semoga ini adalah pilihan Allah yang terbaik untuk anakmu.. Bersabarlah wahai isteri, suamimu sedang bermasalah dan semoga kelak kalian mendapatkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.. Bersabarlah wahai anak-anak, doakan ayahmu semoga kelak mampu membahagiakan kalian.. Ingatlah selalu, sesudah kesulitan pasti datang kemudahan dan sesudah kesempitan pasti datang kelapangan.. Semoga masa depan kalian semua cerah dan tataplah masa depan dengan penuh harap kebaikan dari Allah Yang Maha Rahman..
Sekilas Tentang Khamer Terutama Narkoba
Allah berfirman: "Sesungguhnya (meminum) arak, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS 5 Al- Ma'idah: 90)
Dalam ayat tersebut pengharaman khamer atau narkoba disejajarkan dengan pengharaman menyembah berhala-berhala dan patung-patung. Dan, diantara resep kesuksesan dan keberuntungan adalah menjauhi arak [khamer dan narkoba].
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam mengabarkan tentang ancaman bagi peminum arak:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala memiliki janji untuk orang yang meminum minuman keras [termasuk mengkonsumsi narkoba], akan memberinya minum dari Thinatul Khabal"
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Thinatul Khabal itu?
Beliau menjawab: "Cairan kotor (yang keluar dari tubuh) penghuni neraka."
( HR. Muslim).
Beliau bersabda: "Barangsiapa meninggal dunia sebagai peminum khamer [narkoba], ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan seperti penyembah berhala."
( HR. Ath-Thabrani, Shahihul Jami').
Di zaman ini pula, telah muncul golongan manusia sebagaimana disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam dalam sabdanya,
"Sungguh akan ada golongan dari umatku yang meminum arak, (tetapi) mereka menamakannya dengan nama yang lain."
( HR. Imam Ahmad, Shahihul Jami').
Sabda Nabi tersebut sekarang ini telah terbukti dan terjadi, khamer telah diberi nama dengan nama yang sangat banyak, diantaranya bir, vodka, wiski, ganja, sabu-sabu, ekstasi, dll. Meskipun namanya berbeda-beda tapi intinya adalah sama, yaitu khamer.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda "Setiap yang memabukkan adalah khamer dan setiap yang memabukkan adalah haram."
( Hadits riwayat Muslim ).
Jadi, setiap yang merusak akal dan memabukkan hukumnya adalah haram, sedikit atau banyak. Beliau bersabda pula: "Semua yang jika banyaknya memabukkan, maka sedikitnyapun diharamkan,"
(HR. Shahih Abu Dawud).
Renungkanlah nasehat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam berikut ini yang ditujukan kepada para peminum khamer dan tentu pecandu pecandu narkoba lebih pantas untuk masuk di dalamnya:
"Barangsiapa minum khamer dan mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh pagi dan jika ia meninggal maka ia masuk neraka, (tetapi) manakala ia bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Dan jika kembali lagi minum dan mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh pagi, jika meninggal maka ia masuk neraka, (tetapi) manakala ia bertaubat, Allah menerima taubatnya. Dan jika kembali lagi minum dan mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh pagi, jika meninggal maka ia masuk neraka, (tetapi) manakala ia bertaubat, Allah menerima taubatnya. Dan jika (masih) kembali lagi (minum khamer yang keempat kalinya setelah bertaubat), maka adalah hak Allah memberinya minum dari Radghatul Khabal pada hari Kiamat." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Radghatul Khabal itu?" Beliau menjawab, "Cairan kotor (yang keluar dari tubuh) penghuni neraka."
( HR.Ibnu Majah, Shahihul Jami').
Namun demikian, pintu taubat masih terbuka selama ruh belum sampai di tenggorokan dan selama matahari belum terbit dari barat dan Allah sangat senang dengan hamba-hambaNya yang bertaubat kepadaNya. Ingat, jangan menunda-nunda taubat karena boleh jadi ajal datang menjemput sebelum bertaubat. Sesal dahulu pendapatan dan sesal kemudian tiada guna.
Para ulama mengatakan, syarat taubat ada tiga;
(1) Meninggalkan maksiat tersebut.
(2) Menyesalinya.
(3) Bertekad bulat untuk tidak mengulanginya.
Dan apabila ada hubungannya dengan manusia maka ada tambahan syarat keempat (4) yaitu diselesaikan urusannya.
Berhati-hatilah dalam pergaulan karena teman itu sangat besar pengaruhnya terhadap temannya. Allah berfirman: “Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS 25 Al-Furqaan: 27-29)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Seseorang itu mengikuti agama sahabatnya, maka hendaklah kalian memperhatikan siapa sahabat kalian.”
(HR. Imam Ahmad, Abu-Daud dan At-Tirmidzi dengan sanad hasan).
Berkata Umar bin Al-Khatab radhiyallahu 'anhu: “Janganlah anda berjalan bersama orang fajir (yang bergelimangan dalam dosa), karena dia akan mengajarkan kepada anda perbuatan dosanya.”
Kita semua perlu mewaspadai diri kita dan keluarga serta masyarakat semua agar tidak terjerat penyalahgunaan narkoba. Semoga Allah menolong kita semua, amiin.
Berpikirlah beribu-ribu kali sebelum mencoba narkoba!!!... [Bersambung].
Abdullah Shaleh Hadrami
'Kisah Napi Kasus Narkoba', ditulis di atas udara, di dalam pesawat Lion Air, perjalanan dari Bandara Sepinggan Balikpapan menuju Bandara Juanda Surabaya.
Ternyata pesawat terburu mendarat sebelum penulisan selesai, akhirnya diteruskan di mobil travel dari Bandara Juanda menuju Kota Malang dan selesai penulisan ketika sampai di Gempol, wal hamdu lillah. Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar