18 September 2014

Narkoba, Tiket Sengsara Dunia Akhirat






Fakta dan Data

Korban akibat narkoba di Indonesia: 1.759 anak dibawah umur 14 tahun meninggal (1996), 1.563 anak di bawah umur 14 tahun meninggal (1997), 228.000 orang meninggal (1998) pada taqhun 1999 terdapat 9 juta orang menjadi pecandu narkoba (SMART 2000)

salah satunya cara kita supaya bisa mengeluarkan keluarga dari pengaruh narkoba kita harus bisa mengenali dulu setiap jenis narkoba

Jenis dan Bentuk Narkoba

Putauw : berisi heroin yang merupakan zat psikoaktif kuat dan sangat membuat ketergantungan berbentuk bubuk putih sampai coklat tua.
Ganja : berisi zat kimia yang disebut delta-9-tetra hidrokanabinol (THC)yang mempengaruhi cara melihat dan mendengar sesuatu. Bentuknya berupa tanaman (berupa daun ganja yang dikeringkan)
Shabu shabu : adalah kristal yang berisi methamphetamine yang membuat tubuh merasa lebih kuat
. Ekstasi : tablet atau kapsul yang berisi 3-4 methylendioxy methamphetamine (MDMA) yang dibuat dengan tujuan untuk bersenang-senang.
Empat Sifat Utama Narkoba

1. Keinginan yang tak tertahankan terhadap zat yang terkandung dalam narkoba (sugesti).
2. Kecenderungan menambah dosis (toleransi)
3. Ketergantungan secara fisik (gejala putus zat, sakauw).
4. Ketergantungan secara psikis (gelisah, emosional)

Dampak-Dampak Buruk Narkoba

Putaw Penyakit HIV/AIDS, hepatitis, radang /gagal ginjal, merusak pusat syaraf, impotensi, Hormon testosteron menurun, pembengkakan jantung, Over Dosis (OD=Koma=Sekarat).

Shabu shabu Paranoid (ketakutan yang berlebihan), dehidrasi (kekurangan cairan dalam tubuh), insomnia (pelupa), amnesia (susah tidur), tulang menjadi rapuh, radang ginjal, pembengkakan jantung.

Ganja Paranoid, bronchitis, kanker paru-paru, merusak sistem syaraf dan darah, produksi sperma menurun, pengecilan zakar, mencegah kematangan ovum (sel telur).
Ekstasi Hiperaktif (tidak bisa diam), apatis (cuek), insomnia, berhalusinasi, merusak sistem syaraf, radang ginjal, hepatitis, mati mendadak (karena hipertensi)

Tanda-tanda Pecandu Narkoba

Fisik berat badan menurun, mata cekung, dan merah, muka pucat, buang air besar dan kecil kurang lancar, tidak ada nafsu makan, sakit perut tanpa alasan, tangan berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk (akibat suntukan).
Psikis emosional dan cepatbosan, membangkang, berbicara kasar, sering berbohong dan inkar janji.
Perilaku malas, bersiakap acuh, jarang mandi, sering batuk dan bersin, menguap terus, bermimpi buruk, kepala dan persendian nyeri, sering mencuri.

Fakta Kisah pecandu narkoba

Sekitar tahun 1996-1997 Indra (Bukan Nama Sebenarnya) anak usia kelas 6 SD mulai mengenal nikmatnya NARKOBA,jenis yang pertama kali dikosumsinya adalah nipam dan ganja (Chimenk) pada saat itu di usia kelas 6 sd sudah mencicipi NARKOBA adalah sesuatu yang sangat tragis karena NARKOBA pada saat itu Narkoba belum mudah seperti sekarang ini, dan yang lebih parah lagi Indra mendapatkan barang harom tersebut dari sepupunya sendiri yang mengajarkan dari membeli sampai mengkosumsi...
Hanya memerlukan beberapa minggu saja indra sudah mulai menjadi seorang pengedar narkoba dengan jenis ganja, walaupun sering kali narkoba itu kerap habis di kosumsi sendiri tapi ada sedikit rasa puas karena hitung-hitung bli stok banyak buat dikosumsi tapi klo ada yang nyari juga ada duit (gak perlu bolak-balik setiap hari ke bandar ganja) sampai akhirnya dia terkenal dengan panggilan Chimenk alias ganja..

Beberapa bulan setelah merasakan ganja akhirnya Indra mendapatkan mainan baru yang namanya shabu-shabu yang dia kenal dari kakak teman smpnya, denga harga yang lebih mahalpun nggak jadi masalah buat indra walau dengan uang jajan yang pas-pasan indra tetap mempersungguh untuk bisa merasakan nikmatnya NARKOBA jenis Shabu-shabu ini. namun walaupun indra sudah mengenal dan merasakan nikmatnya shabu-shabu dia lebih sering mengkosumsi ganja yang lebih ekonomis (pada saat itu Rp. 10.000 jadi 6 linting murni)
di banding shabu-shabu yang harganya Rp. 25.000 hanya sekali pakai.
karena pergaulan selalu dengan pecandu NARKOBA maka dengan singkat Indra menigkat lagi permainanya dengan mengenal si Putih (Heroin) yang paling-paling kejam di dunia NARKOTIKA yang pernah dia tahu. memang rasanya jauuuuh... lebih nikmat dibanding ganja sampai Indra punya anggapan bahwa "orang belum dikatakan merasakan nikmatnya narkoba klo belum menikmati PUTAU"
Semangkin Jauh langkah Indra dalam lembah kesesatan dirinya hanya mengabdi pada dzat harom tersebut memuja tiket neraka, baginya tidak ada tuhan selain PUTAU. Semangkin tersiksa batin maupun lahiriahnya karena hidup sudah tidak lagi punya target, tidak lagi punya tujuan dan cita-cita, semua hanya berorientasi "gimana gw bisa dapet PUTAU" rasa sakau yang selalu memaksa berbuat kriminal mencuri,merampok,menipu dan segala cara di halalkan agar bisa memiliki scuil putau.
nggak terasa 3 tahun dilalui dalam perbidakan narkoba, indrapun sudah merasa lelah dengan kehidupanya yang di serahkan pada narkoba,semua hancur oleh pengaruh narkoba baik sekolah,hubungan cinta kasih dengan kekasihnya,orang tuanya,bahkan lingkungan sehatnya..
indrapun mulai memutuskan untuk merubah dirinya agar lebih bermanfaat dan diterima kembali oleh masyarakat namun hal tersebut tidak semudah membalikan tangan, berulang kali indra berusaha namun kekuatan pengaruh narkoba yang tertanam dalam dirinya begitu kuat, lambat laun akhirnya hanya sebuah harapan yang dimiliki dan sejuta rasa penyesalan yang menghiasi hati dan pikiranya. hanya menunggu keajaiban dan perolongan Alloh untuk bisa keluar dari lingkaran iblis ini.
pertolongan Alloh pun akhirnya mulai diberikan padanya sekitar tahun 2002, dia di tempatkan sebuah pondok pesantren yang menampung korban NARKOTIKA di daerah Wonosalam daerah jombang jawa timur, walaupun sebenarnya sudah pernah dimasukan pondok pesantren di derah tasikmalaya (Pondok Cipasung) tapi malah tambah parah..
1 tahun indra menjalankan kehidupan yang pernuh arti di pondok tersebut karena bisa mengerti hakikinya dia ada di dunia ini untuk apa, indra pun lebih takut dengan kata-kata neraka padahal sebelumnya dia pernah berkata"lebih baik masuk neraka daripada sakau putau" Anggapan yang luar biasa konyol tentunya. Namun pada saat itu pikiranya untuk menyelesaikan sekolah timbul dalam benaknya yang padahal dulu sama sekali dia nggak perduli dengan masa depan, akhirnya hal tersebutpun diutarakan kepada kedua orang tuanya (padahal hatinya masih ragu akan kesanggupan dia bertahan dengan dunia di luar pondok). untuk kali ini kedua orang tua indra pun percaya lagi setelah sering kali indra merusak kepercayaan orang tuanya.
pada 2003 akhirnya indra keluar dari Pondok tersebut dan mulai melanjutkan sekolahnya di Yogyakarta.
Sayangnya keimananpun kembali ambruk karena masih mudah goyah dan belum cukup kuat untuk survival di dunia luar pondok, kenakalan-kenakalan terdahulu terutama tentang narkoba & free sex mulai kembali dikerjakan bahkan lebih lancar lagi dan lebih berpengalaman.
awalnya rasa bersalah dan takut dengan neraka masih menghiasi hati dan menahan gejolak maksiat, tapi lambat laun seua itu sirna bahkan 100% kembali seperti dulu tidak ada sedikitpun hasil dari Pondok Di Daerah wonosalam tersisa.
tidak lagi takut Neraka, tidak lagi mengerjakan ibadah Sholat dan Puasa di bulan Rhamadhan.
menikmati dunia bersama sex dan narkoba...
setahun mengalami kekhilafan Indra melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta dan juga tidak banyak berubah, dan Indra hanya berhasil melakukan aktifitas sebagai mahasiswa hanya beberapa bulan saja karena bermasalah denga pihak aparat terkait kasus perkelahian dan narkoba tentunya.
kembali rasa penyesalan terasa dalam dirinya dan berusaha kembali mengetuk pintu tobat terhadap Alloh, diapun akhirnya rela meninggalkan kuliahnya dan mengabdi di jalan Alloh lewat menuntut ilmu agama di sebuah pondok pesantren selama 2.5 tahun di daerah kediri burengan jawa timur..
hari-hari selalu dihiasi rasa penyesalan yang sangat mendalam dan mengharapkan kasih sayang dari sang Kholik berupa pengampunan dosa.
akhirnya dengan perjuangan yang sangat gigih akhirnya indra mendapatkan hidayah,kekuatan dan pertolongan untuk keluar dari lingkaran dunia iblis dan kembali melanjutkan aktifitasnya sebagai seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta..
alhamdullilah sampai saat ini dia selalu menjaga ksyukuran atas pertolongan Alloh yang telah menyelamatjkan dia dari pinggir jurang api neraka dengan menyampaikan ilmu-ilmu AlQur'an dan Alhadist yang di dapat selama belajar di Pondok Pesantren di kawasan burengan Kediri Jawa Timur Tersebut...

Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. (
http://chinkrang313.blogspot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar