Langkah pemerintah Amsterdam ini diambil menyusul kematian beberapa wisatawan akibat menghisap kokain palsu yang ternyata adalah "heroin putih". (Ilustrasi/Thinkstock)
Kota Amsterdam akan menjual alat penguji kandungan
heroin bagi para turis. Langkah ini diambil menyusul kematian beberapa
wisatawan akibat menghisap kokain palsu yang ternyata adalah "heroin
putih".
Diberitakan Channel News Asia, mulai Jumat (5/12) alat penguji ini akan dijual di sekitar 30 toko di Amsterdam. Selain itu, turis juga bisa membelinya di jalanan seharga 2 euro, sekitar Rp30 ribu.
Sebelumnya pekan lalu dua turis berusia 20 dan 21 tahun asal Inggris ditemukan tewas di hotel Amsterdam setelah menghisap melalui hidung heroin putih yang mereka kira kokain.
Kurang dari sebulan sebelumnya, turis Inggris lainnya yang berusia 22 tahun juga ditemukan meninggal karena sebab yang sama.
Sedikitnya 17 turis lainnya dilarikan ke rumah sakit karena menghisap heroin putih yang bisa menyebabkan kesulitan bernafas.
Polisi mengatakan semua korban membeli kokain palsu itu dari satu bandar di jalanan. Polisi juga menduga bahwa bandar yang masih buron tersebut tidak tahu bahwa kokain yang dia jual sebenarnya heroin.
Papan peringatan
Saking banyaknya korban jatuh, pemerintah Amsterdam sampai harus memasang papan peringatan elektronik di jalanan, bertuliskan: "Kokain yang sangat berbahaya dijual pada turis."
Sementara itu, pusat pelayanan publik Amsterdam juga mengeluarkan selebaran soal bahaya narkoba palsu ini dan menyerukan para pemakainya untuk tidak takut mencari pertolongan medis.
"Kau tidak akan ditahan karena menggunakan narkoba di Amsterdam," tulis selebaran tersebut.
Di bawah kebijakan permisif di Belanda, penggunaan narkoba bukan sebuah kejahatan. Penjualan dan produksi narkoba dianggap ilegal, namun aparat di Belanda membedakan antara narkoba berat dengan ganja.
Ganja biasanya dijual di kedai-kedai kopi, menarik banyak wisatawan asing berkunjung.
Kepemilikan narkoba dengan berat tertentu biasanya ditoleransi di Belanda. Untuk ganja yang diperbolehkan adalah 5 gram, sementara narkoba berat seperti kokain adalah kurang dari 0,5 gram.
Heroin putih diproduksi di "Segitiga Emas" Asia, terbentang dari Laos, Thailand dan Kamboja dan biasanya jenisnya lebih murni dan lebih mahal ketimbang heroin coklat. (www.cnnindonesia.com)
Diberitakan Channel News Asia, mulai Jumat (5/12) alat penguji ini akan dijual di sekitar 30 toko di Amsterdam. Selain itu, turis juga bisa membelinya di jalanan seharga 2 euro, sekitar Rp30 ribu.
Sebelumnya pekan lalu dua turis berusia 20 dan 21 tahun asal Inggris ditemukan tewas di hotel Amsterdam setelah menghisap melalui hidung heroin putih yang mereka kira kokain.
Kurang dari sebulan sebelumnya, turis Inggris lainnya yang berusia 22 tahun juga ditemukan meninggal karena sebab yang sama.
Sedikitnya 17 turis lainnya dilarikan ke rumah sakit karena menghisap heroin putih yang bisa menyebabkan kesulitan bernafas.
Polisi mengatakan semua korban membeli kokain palsu itu dari satu bandar di jalanan. Polisi juga menduga bahwa bandar yang masih buron tersebut tidak tahu bahwa kokain yang dia jual sebenarnya heroin.
Papan peringatan
Saking banyaknya korban jatuh, pemerintah Amsterdam sampai harus memasang papan peringatan elektronik di jalanan, bertuliskan: "Kokain yang sangat berbahaya dijual pada turis."
Sementara itu, pusat pelayanan publik Amsterdam juga mengeluarkan selebaran soal bahaya narkoba palsu ini dan menyerukan para pemakainya untuk tidak takut mencari pertolongan medis.
"Kau tidak akan ditahan karena menggunakan narkoba di Amsterdam," tulis selebaran tersebut.
Di bawah kebijakan permisif di Belanda, penggunaan narkoba bukan sebuah kejahatan. Penjualan dan produksi narkoba dianggap ilegal, namun aparat di Belanda membedakan antara narkoba berat dengan ganja.
Ganja biasanya dijual di kedai-kedai kopi, menarik banyak wisatawan asing berkunjung.
Kepemilikan narkoba dengan berat tertentu biasanya ditoleransi di Belanda. Untuk ganja yang diperbolehkan adalah 5 gram, sementara narkoba berat seperti kokain adalah kurang dari 0,5 gram.
Heroin putih diproduksi di "Segitiga Emas" Asia, terbentang dari Laos, Thailand dan Kamboja dan biasanya jenisnya lebih murni dan lebih mahal ketimbang heroin coklat. (www.cnnindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar