KOMPAS IMAGES/Kristianto Purnomo
Ilustrasi minuman kerasJAKARTA, KOMPAS.com- Tak sedikit korban berjatuhan karena menegak minuman keras (miras) oplosan. Puluhan orang di Garut dan Sumedang, Jawa Barat tewas karena minuman ini.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa,
Danardi Sosro Sumihardjo mengatakan, miras oplosan dapat merusak otak
sehingga mengganggu kesehatan jiwa.
"Minuman itu tidak sehat. Bisa menyebabkan kerusakan otak
hingga gangguan jiwa skizofrenia," kata Danardi di Gedung Kementerian
Kesehatan, Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Terlalu banyak konsumsi alkohol sendiri dapat menurunkan
kemampuan berpikir dan gangguan perilaku. Jika konsumsi berlebihan, bisa
menyebabkan seseorang hilang kesadaran, kejang, hingga meninggal dunia.
Penyakit serius lainnya yang disebabkan oleh alkohol
diantaranya, tukak lambung, kerusakan pada hati, hingga komplikasi
gangguan psikiatri berat.
Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) Eka Viora menjelaskan, jenis alkohol pada miras oplosan
berbeda dengan alkohol yang biasa dikonsumsi manusia.
Miras oplosan adalah metanol. Sedangkan, alkohol yang biasa dikonsumsi manusia adalah etanol.
Metanol sangat berbahaya bagi tubuh karena biasa digunakan dalam pelarut untuk industri. Metanol juga ditemukan dalam tiner (penghapus cat) atau aseton (pembersih cat kuku).
"Hasil akhir yang dicerna oleh tubuh itu dari metanol menjadi formalin yang beracun. Jadi berbahaya bagi kesehatan," ujar Eka. (http://health.kompas.com/r)
Miras oplosan adalah metanol. Sedangkan, alkohol yang biasa dikonsumsi manusia adalah etanol.
Metanol sangat berbahaya bagi tubuh karena biasa digunakan dalam pelarut untuk industri. Metanol juga ditemukan dalam tiner (penghapus cat) atau aseton (pembersih cat kuku).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar