25 Januari 2015

Ketahui 5 Hal Penting Pecandu Alhokol yang 'Rehabilitasi'

Niat berhenti saja tidak cukup, mereka butuh dukungan.


Pada beberapa momen tertentu, alkohol menjadi salah satu minuman yang disediakan khusus untuk para tamunya. Ketika tak dikonsumsi secara moderat, tentu dapat membuat mabuk. Ketika dikonsumsi terus menerus pun akan berdampak pada kesehatan.

Ya alkohol yang di konsumsi rutin berpotensi menjadi alkoholisme atau kecanduan alkohol. Namun untuk menghentikan kecanduan ini, tentu membutuhkan proses yang tak mudah. Di samping itu mereka yang menjalani 'penarikan' alkohol dari kehidupannya juga akan mengalami gejala yang bervariasi.

Gejala tersebut antara lain berkeringat, mual, insomnia, sakit kepala, halusinasi, denyut jantung yang meningkat, serta kejang. Akan tetapi yang harus di waspadai, ketika akan diberikan perawatan, gejala yang timbul akan berbeda, tergantung dari kemampuan seorang pecandu untuk mengatasinya. Niat untuk berhenti saja tidak cukup, mereka juga dukungan dari para teman dan keluarga.

Untuk itu, simak beberapa poin penting lain yang harus diketahui para pecandu alkohol dan keluarga untuk membantu proses rehabilitasi, seperti dilansir dalam laman Boldsky:

Terhidrasi


Sangat penting bagi para alkoholisme untuk mengonsumsi air putih lebih banyak dari biasanya. Normalnya memang di anjurkan delapan gelas per hari. Ini karena pada saat menjalani 'penarikan' alkohol, tubuh membutuhkan cairan lebih banyak untuk proses detoksifikasi. Bukan hanya itu, cadangan air yang lebih banyak juga membantu menjaga kestabilan cairan dalam tubuh.

Alihkan Perhatian


Mayoritas para pecandu mengakui, berhenti mengonsumsi minuman keras sama dengan sulitnya seperti berhenti merokok. Namun hal tersebut wajar adanya.  Dengan demikian, pikiran Anda dipaksa untuk tidak mengonsumsi alkohol atau sugesti. Caranya, Anda akan diberikan sesuatu yang lebih sehat, seperti jus buah segar atau minuman yang mengandung glukosa, elektrolit, vitamin, dan mineral.

Jam Biologis


Pada dasarnya tubuh memiliki irama sirkadian, merupakan waktu untuk mengatur organ tubuh, kapan waktunya beristirahat dan kapan organ tubuh bekerja. Bagi mereka yang terbiasa tidur larut, harus dapat membiasakan diri untuk mengikuti ritme aktifitas. Bagi para pecandu alkohol, mulailah di atur jam biologisnya. Ini dilakukan agar proses detoksifikasi dapat berjalan.

Terapi


Dengan bantuan terapis, Anda dapat belajar bagaimana mengontrol tindakan sekaligus meningkatkan perilaku, terutama ketika mengatasi situasi yang rentan pada penggunaan alkohol. Terapi perilaku misalnya, dapat menjadi pilihan yang tepat sebagai motivasi dan pembentukan kognitif.

Resep


Berdasarkan tingkat keparahan dan durasi gejala alkohol, saat pemeriksaan dokter akan meresepkan sesuatu yang mengandung benzodiazepin. Adalah obat yang membantu mengontrol kecemasan dan ketidaknyamanan akibat tak mengonsumsi alkohol.  Tak hanya itu, ada pula beberapa obat yang dapat meringankan gejala.(http://www.life.viva.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar