11 Februari 2015

500 PNS di Ambon Ikuti Sosialisasi Narkoba

Ilustrasi -
Ilustrasi
 
 Sedikitnya 500 pegawai negeri sipil (PNS) dari berbagai dinas di tingkat Kota Ambon hingga Provinsi Maluku mengikuti sosialisasi bahaya narkoba dan modus operandi peredarannya di Indonesia yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku, Rabu.

Sosialisasi tersebut menghadirkan Brigjen Pol. Dr. Victor Pudjiadi dari Deputi Pencegahan Narkoba BNN Pusat, dan Dr. Eli Tomasang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku sebagai fasilitator.

Para PNS yang hadir terlihat sangat antusias, terutama saat sesi yang dibawakan oleh Brigjen Pol. Dr. Victor Pudjiadi, karena tak hanya memberikan materi tentang narkoba dan peredarannya, tapi juga menyelinginya dengan atraksi sulap dan peragaan kasus oleh dua orang peraga yang berpakaian ala Michael Jackson dan bandit.

"Narkoba sudah masuk hingga ke pesantren, kalangan militer, PNS juga, setiap malamnya ada tiga orang yang dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena narkoba," kata Victor sambil menayangkan gambar-gambar terkait peredaran narkoba dan akibatnya bagi pengguna barang terlarang itu.

Dikatakannya, berdasarkan penanganan kasusnya selama ini, modus operandi peredaran narkoba sangat beragam bahkan menggunakan cara-cara yang mengerikan dan tidak terduga, seperti menyembunyikannya di dalam tubuh manusia maupun hewan, bahkan menjadikan mayat sebagai alat untuk mengirimkan barang haram tersebut.

Oleh karena itu, masyarakat harus waspada dan mengatisipasinya, sebab menurut dia, seseorang yang terlihat baik belum tentu baik, jadi jangan gampang tergiur dengan rayuan untuk menggunakan narkoba, dengan berhenti membeli narkoba maka bisnisnya pun akan hancur dengan sendirinya.

"Bapak- ibu lihat nenek-nenek yang di gambar ini, dia terlihat kasihan, sakit dan harus menggunakan tabung oksigen, tapi tahukah bapak-ibu sekalian kalau dia adalah kurir narkoba, barang-barangnya itu disimpan di dalam tabung oksigennya itu, begitu juga dengan lelaki ini, ia menyimpan narkoba dalam kaki palsunya," ucapnya.

Setelah mendengar penjelasan dari Victor, banyak PNS yang berlomba-lomba untuk bertanya mengenai upaya rehabilitasi dan bagaimana menjadi kader anti narkoba di lingkungannya masing-masing.

PNS dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ambon Hery Lawalata mengatakan setelah mengikuti sosialisasi, dirinya dan seorang rekan kerja termotivasi untuk menjadi penyuluh bahaya narkoba bagi kelompok angkatan muda di gereja tempat ia beribadah.

"Ini sangat positif sekali, BNN harus sering-sering melakukannya, bukan hanya di kalangan PNS tapi di berbagai komunitas masyarakat lainnya, saya dan seorang teman telah berjanji untuk nantinya kami akan menjadi kader penyuluh di organisasi angkatan muda kami," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Iche Lohy, PNS dari Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Ambon, dirinya mengaku sangat kaget melihat dampak dari penggunaan narkoba dan proses peredarannya yang tidak pandang bulu.

"Saya kaget sekali begitu tahu ternyata fenomenanya sudah seperti itu, narkoba benar-benar berbahaya, keluarga kita harus diproteksi, setelah dari sini sebisa mungkin saya pasti akan menginformasikan kepada keluarga, teman-teman dan orang terdekat saya, jauhi narkoba," katanya. (antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar