Wakapolsek Gunungpati AKP Hadi menjadi buronan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng, setelah mengamuk di Mapolsek tempatnya bekerja hingga merusak mobil Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi dengan menggunakan parang (pedang), Senin (16/2) sekitar pukul 20.00 WIB.
Tak hanya itu, perwira yang dalam kondisi mabuk itu mengancam hendak melukai hingga membunuh kapolsek dan tiga anggotanya sendiri yang sedang bertugas.
Kabid Propam Polda Jateng Kombes Hendra Supriyatna mengatakan, terkait kejadian tersebut pihaknya sudah mengerahkan anggota untuk melakukan penelusuran. Hingga perintah membawa wakapolsek bermasalah itu ke Mapolda untuk diamankan.
"Sudah saya perintahkan untuk membawa ke Mapolda, tapi hingga saat ini belum ada laporan lanjutan dari anggota," ungkap Kombes Hendra saat dikonfirmasi wartawan di Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (25/2).
Tragedi itu terjadi menurut Hendra kemungkinan terjadi karena anggotanya belum menemukan keberadaan wakapolsek tersebut yang dikabarkan kabur usia berbuat arogan. Lepas dari itu, apa yang dilakukan perwira tersebut sudah tidak sesuai aturan dan mengarah ke tindak pidana. Sebab, tindakannya itu membahayakan orang lain.
"Pastinya nanti akan kami dorong ke arah pidana dulu," ujarnya.
Tindakan arogan itu bermula saat wakapolsek bersama dua wanita yang bekerja sebagai SPG masuk ke ruang karaoke tak jauh dari Mapolsek, Senin (16/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Sambil bernyanyi, mereka kemudian memesan minuman beralkohol hingga mabuk.
Wakapolsek yang menikmati miras tersebut berlebihan membuat pria yang pernah bertugas sebagai Kanit SPKT Polrestabes Semarang lepas kontrol. AKP Hadi tiba-tiba emosi dan mengamuk di ruang karaoke tersebut. Adapun, salah satu SPG yang datang bersamanya disekap di ruang tersebut. Mengetahui itu, pengelola rumah karaoke itu melapor ke kapolsek.
Mendapat laporan itu Kapolsek kemudian meminta anggotanya untuk menjemput Wakapolsek, sekitar pukul 19.30 WIB. Namun, tiba di lokasi anggotanya itu malah dimaki dan Hadi merasa dilecehkan lantaran anggota yang berpangkat brigadir berani mendatanginya dan meminta untuk pulang.
"Pangkatmu brigadir kok wani ngongkon AKP kewanen koe, Kapolsek wae seng kon rene (Pangkatmu Brigadir saja kok berani menyuruh AKP Kapolsek saja yang suruh kesini) ," ungkap seorang sumber di Mapolda Jateng yang menirukan bentakan Wakapolsek AKP Hadi itu.
Emosi Hadi pun semakin memuncak hingga sekitar pukul 20.00 WIB dia mendatangi Mapolsek dengan membawa parang. "Saat datang dia (Wakapolsek) langsung masuk ke ruang Intel dan mengamuk," paparnya.
Kemudian, Wakapolsek masuk ke ruang Kapolsek untuk mencarinya dan meminta pertanggungjawaban. Namun, tiba di ruangan, Kapolsek lebih dulu meninggalkan tempat.
"Tahu itu dia tambah emosi dan keluar dan merusak mobil Kapolsek dengan parang," ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, Hadi terus memaki hingga melontarkan ancaman akan melukai hingga membunuh Kapolsek dan tiga anggota yang berada di lokasi.
Setelah puas dengan tindakan arogannya itu Hadi kemudian meninggalkan Mapolsek, dan hingga saat ini belum kembali. (www.merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar