6 September 2016

Modus Baru, Narkoba Kini di Jual Seharga 10 Ribu!

modus narkoba murah

Narkoba murah adalah modus baru yang digunakan oleh para pelaku. Dengan harganya yang terjangkau, bisa dipastikan market yang mereka tuju adalah para pelajar maupun seseorang yang belum memiliki pendapatan pasti (kerja).
Modus pengedaran narkoba kini semakin beragam di Indonesia. Jika sebelumnya beredar tentang kue brownies ganja, perangko, dsb. Kini, ada modus narkoba yang patut di waspadai juga. Utamanya, modus yang bisa menyasar kepada anak-anak.

Seperti dikutip dari tribunnews, modus narkoba eceran, memang secara sengaja dibuat dengan harga murah. Alasannya, selain bentuknya yang semakin diperkecil, kemasannya pun semakin mudah untuk dibawa.
“MODUS UNTUK PENGEDARAN NARKOTIKA DI BALI MAKIN MARAK. YANG SEKARANG PERLU KITA WASPADAI NARKOBA YANG DIPECAH MENJADI BAGIAN KECIL SEHINGGA HARGANYA TERJANGKAU,” UJAR BRIGJEN POL DRS. I PUTU GEDE SUASTAWA, SH., KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI BALI BELUM LAMA INI.
Dengan narkoba yang dipecah menjadi kecil, harga narkotika menjadi lebih bervariatif mulai dari Rp 50.000, Rp 20.000, dan bahkan Rp 10.000.
“DENGAN ADANYA MODUS SEPERTI INI, SAYA HARAP MASYARAKAT BISA LEBIH WASPADA, TERUTAMA UNTUK ORANGTUA. SAYA KIRA ORANGTUA AGAR TERUS MENGAWASI PUTRA-PUTRINYA. KARENA, DENGAN MODUS SEPERTI INI, HARGA NARKOTIKA MENJADI SANGAT TERJANGKAU KEPADA SEMUA KALANGAN, TERMASUK BAGI PELAJAR,” TAMBAHNYA.
Indonesia dan Narkoba
Bisa dibilang, Indonesia saat ini kritis terhadap penggunaan Narkoba. Mengutip dari Deutsche Welle, contohnya di bulan Februari lalu, DW berbicara dengan Troels Vester dari UNODC tentang masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Troels Vester adalah koordinator lembaga PBB untuk kejahatan narkoba, UNODC (United Nations Office on Drugs dan Crime. Februari lalu DW mewawancarai Vester mengenai kejahatan narkoba di Indonesia, dan apa yang perlu dilakukan menghadapi masalah ini.
DW: Menurut perkiraan Anda, berapa pengguna narkoba di Indonesia, dan bahan apa yang paling banyak dikonsumsi di sana?
Troels Vester: Diperkirakan ada sekitar 3,7 juta sampai 4,7 juta orang pengguna narkoba di Indonesia. Ini data tahun 2011. Sekitar 1,2 juta orang adalah pengguna crystalline methamphetamine dan sekitar 950.000 pengguna merupakan pecandu ecstasy. Sebagai perbandingan, ada 2,8 juta pengguna cannabis sementara sekitar 110.000 orang merupakan pecandu heroin. Sedangkan menurut perkiraan otoritas Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN), saat ini ada sekitar 5,6 juta pengguna narkoba.
Dulu, bahan yang paling banyak dikonsumsi adalah cannabis. Pada paruh kedua 1990-an ada peningkatan tajam pengguna heroin, terutama lewat jarum suntik. Ini mengakibatkan peningkatan pesat penyebaran HIV/AIDS di Indonesia. Tapi menjelang akhir 1990-an, yang paling banyak digunakan adalah Amphetamine Type Stimulants (ATS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar