Sejarah Ciu dimulai pada abad ke-17, di jaman pertengahan kerajaan mulai mengembangkan berbagai budidaya seperti gula tebu dan beras. Dari dua komoditi itu kemudian dibuatlah anggur yang terbuat dari beras yang difermentasi, tetes tebu dan kelapa.
Mereka telah mengembangkan penyulingan anggur sejak awal 17. Batavia Arrack adalah minuman beralkohol Hinda dari Belanda yang telah berjalan. Aromatik jeruk dan mata cokelat. Minuman ini diproduksi sejak akhir abad ke-17 sampai abad ke-19 dan merupakan minuman populer di Eropa, terutama Swedia. Minuman ini juga umum dikenal sebagai the Batavia Arrack van Oosten.
Perjalanan Batavia Arrack ke Swedia bisa dimulai ketika kapal Götheborg berhenti di Batavia pada 1743. Para kru harus memenuhi kebutuhan kapal dan kru sebagai anggur, kayu bakar, kebutuhan untuk mengisi perut, serta amunisi untuk cadangan keamanan. Sebagai warga negara super-dingin di kawasan Skandinavia, tidak jarang untuk anggur ke menu utama awak kapal. Rupanya mereka menyukai rasa anggur buatan sendiri the Batavia Arrack van Oosten mengandung 50% alkohol.
The Batavia Arrack van Oosten abad ke-18 menjadi terkenal di Indonesia kepelosok-pelosok bahan baku yang berbeda dan berbeda di setiap daerah, minuman keras tradisional yang populer di kalangan orang-orang pribumi yang dikenal sebagai anggur, badèg, ciu, yang menurut polisi digolongkan sebagai gelap alias tanpa izin.
Bahkan sampai sekarang masih merajalela minuman keras tanpa izin ke dusun di Indonesia. Disebut oplosan, campuran minuman beralkohol, energi, dll.
Apa itu ciu? ciu adalah semacam cairan ber kadar alkohol tinggi, hasil fermentasi dari ketela pohon. Karenanya di sebut Ciu Boled (Boled = Singkong/Ketela Pohon). salah satu jenis ciu adalah ciu yang sekarang menjadi simbol kekhasan minuman keras tradisional dari kota Banyumas, yang terletak di jawa tengah,dibuat dengan proses tradisional, 100% alami. mengandung 50% -90% alkohol. Warna ciu adalah seperti air sangat jernih dan tidak berwarna dan persiapkan diri anda untuk merasakan sensasi luar biasa yang ditawarkan. (http://mochfaizalhamzah.blogspot.co.id/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar