Ilustrasi
Sebanyak 11 orang warga Kensulat, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, dilarikan ke RSUD Kefamenanu karena keracunan minuman (miras) di rumah salah seorang warga.
Martinus Siki, salah satu korban keracunan miras, mengatakan dirinya keracunan miras bersama rekannya yang lain ketika mengikuti acara peminangan seorang kerabatnya.
“Tadi malam waktu selesai acara peminangan, dilanjutkan dengan makan bersama. Kemudian kami disuguhi minuman keras jenis sopi kampung oleh tuan rumah. Baru saja minum satu teguk, mulut terasa pedas serta panas dan selanjutnya saya sudah jatuh dan tidak ingat apa lagi (pingsan). Begitu sadar, saya sudah berada di rumah sakit,” kata Martinus saat ditemui di RSUD Kefamenanu, Jumat (8/8/2014).
Menurut Martinus, minuman keras yang diberi oleh pemilik rumah tersebut ditaruh di dalam dua jeriken ukuran lima liter, kemudian dibagikan kepada 11 orang termasuk dirinya secara bergilir. Namun belum separuh menghabiskan satu jeriken, mereka sudah menderita keracunan.
”Untung kami hanya minum satu teguk saja, karena kalau lebih dari satu gelas bisa fatal nanti,” ujarnya.
Sampai saat ini kata Martinus, dirinya masih merasa pusing-pusing, mual dan muntah karena mulut dan perutnya terasa panas dan perih.
Berdsarkan pantauan, dari 11 korban keracunan miras, hanya dua orang yang masih menjalani perawatan medis di RSUD Kefamenanu, sementara sembilan korban lainnya hanya menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat dan sudah dikembalikan ke rumah mereka setelah diberi obat. (http://regional.kompas.com/)
Martinus Siki, salah satu korban keracunan miras, mengatakan dirinya keracunan miras bersama rekannya yang lain ketika mengikuti acara peminangan seorang kerabatnya.
“Tadi malam waktu selesai acara peminangan, dilanjutkan dengan makan bersama. Kemudian kami disuguhi minuman keras jenis sopi kampung oleh tuan rumah. Baru saja minum satu teguk, mulut terasa pedas serta panas dan selanjutnya saya sudah jatuh dan tidak ingat apa lagi (pingsan). Begitu sadar, saya sudah berada di rumah sakit,” kata Martinus saat ditemui di RSUD Kefamenanu, Jumat (8/8/2014).
Menurut Martinus, minuman keras yang diberi oleh pemilik rumah tersebut ditaruh di dalam dua jeriken ukuran lima liter, kemudian dibagikan kepada 11 orang termasuk dirinya secara bergilir. Namun belum separuh menghabiskan satu jeriken, mereka sudah menderita keracunan.
”Untung kami hanya minum satu teguk saja, karena kalau lebih dari satu gelas bisa fatal nanti,” ujarnya.
Sampai saat ini kata Martinus, dirinya masih merasa pusing-pusing, mual dan muntah karena mulut dan perutnya terasa panas dan perih.
Berdsarkan pantauan, dari 11 korban keracunan miras, hanya dua orang yang masih menjalani perawatan medis di RSUD Kefamenanu, sementara sembilan korban lainnya hanya menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat dan sudah dikembalikan ke rumah mereka setelah diberi obat. (http://regional.kompas.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar