28 Mei 2014

Bahaya dan Manfaat Alkohol Pada Tubuh

(ilustrasi)
Oleh: Ardin Sahputra
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) 

Penikmat alkohol pada masyarakat terbilang banyak. Pengguna alkohol dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari remaja sampai tua. Laki-laki ataupun wanita. Banyaknya penikmat alkohol, para produsen banyak memproduksi alkohol dalam bentuk yang menarik dan mudah diperoleh. Ada tuak, anggur, beer, rum, vodka,tequila dan masih banyak lagi.
Kebiasaan ini yang membuat siapa pun yang mengkonsumsi bukan menjadi sesuatu hal yang terdengar aneh. Para remaja mengkonsumsi alkohol untuk meningkatkan kesan keren atau tangguh.
Meningkatnya penikmat alkohol mempengaruhi angka kejahatan meningkat drastic. Ini karena alkohol mempunyai efek membuat penguna tidak mampu mengontrol diri. Ada satu dasar teori mengenai efek protektif alkohol dosis rendah hingga moderat. Ini masih dalam perdebatan. alkohol dosis rendah meningkatkan trombolisis endogen, mengurangi adhesi platelet, dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi darah. Namun banyak yang tidak mendukung konsep ini.
Alkohol adalah istilah yang dipakai untuk menyebut etanol atau juga disebut “grain alkohol” dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol atau group alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Gugus fungsional alkohol adalah hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi SP3. Ada tiga jenis utama alkohol ‘primer’, ‘skunder’, dan ‘tersier’. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan Metanol adalah alkohol primer. Alkohol skunder yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2- metilpropan-2-ol. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH
Alkohol biasanya adalah etanol atau grain alkohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun.
Etanol adalah salah satu obat reakreaksi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol yang cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
Minuman beralkohol tidak hanya menyebabkan mabuk tetapi juga pada tingkat tertentu dapat menyebabkan kematian. Pada tingkat kandungan 0,05- 0,15 persen etanol dalam darah peminum akan mengalami kehilangan koordinasi. Pada tingkat 0,15-0,20 persen etanol menyebabkan keracunan. Pada tingkat 0,30-0,40 persen peminum hilang kesadaran dan pada tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu 0,50 % dapat menyebabkan kematian.
Pada manusia, sekitar 90% etanol yang diminum mengalami oksidasi menjadi asetaldehida di hati oleh enzim alkohol dehidrogenase asetaldehida yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang dijumpai pada pecandu alkohol kronik (jangka panjang).
Dampak Positif
Alkohol juga memiliki banyak manfaat, misalnya digunakan sebagai agen pembunuh kuman, penawar untuk keracunan metanol atau agen penyejuk bagi melegakan demam panas. Memang tidak bisa dipungkiri. Alkohol juga banyak digunakan dalam dunia medis. Alkohol yang bermanfaat dan banyak digunakan dalam dunia medis ialah etil alkohol atau etanol, senyawa kimia dengan rumus C2H5OH. Sedangkan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat. Misalnya bijibijian, buah-buahan, nira dan lain-lain. Atau dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi, sengaja ditambahkan alkohol kedalamnya; termasuk di dalamnya minuman keras klasifikasi A, B dan C. Anggur, obat anggur kolesom, arak obat dan minuman-minuman sejenis yang mengandung alkohol termasuk ke dalam minuman beralkohol. Berapa pun kadar alkohol pada minuman beralkohol tetap dinamakan minuman beralkohol.
Dampak Negatif
Pengunaan alkohol di kalangan remaja pada sekarang ini sepertinya bukan hal yang tabu untuk di pertanyakan. Pengaruh ketagihan akibat meminum beralkohol bukannya bergantung  kepada jenis alkohol, tetapi jumlah yang diminum pada satu-satu masa. Pada dasarnya, terdapat dua pengaaruh yang ketara pada penagih alkohol yaitu pengaruh jangka pendek dan jangka panjang. Seperti yang dijelaskan dia sebelumnya penguna alkohol sudah mengetahui efek dari pengunaan alkohol ini. alkohol memiliki efek langsung dan jangka panjang.
Pengaruh jangka pendek yang pengambilan lebih kurang satu botol besar menjadikan seseorang itu kurang daya koordinasi seperti tidak boleh berjalan dengan betul dan tidak boleh membuka pintu. Dalam masa yang singkat ini boleh menyebabkan hangover. Hangover lazimnya disebabkan oleh keracunan alkohol, bahan lain dalam alkohol dan tindak balas ketagih alkohol. Tanda-tanda hangover termasuklah sakit kepala, loyo, muntah, diare, gangguan pergerakan usus dan menggeletar selama delapan dan 12 jam kemudian.
Pengaruh jangka panjang akan dirasai setelah meminumnya selama beberapa bulan atau tahun. Pengaruh utamanya adalah seperti sakit jantung, hati atau penyakit dalam perut. Apabila situasi ini terjadi mereka akan kurang selera makan, kekurangan vitamin, mudah diserang penyakit, haid tidak lancar.
Kematian yang awal adalah lebih kerap pada orang yang terlalu banyak meminum alkohol, terutamanya daripada sakit jantung atau hati, radang paru-paru, kanker, keracunan alkohol yang kuat, kecelakaan, pembunuhan dan bunuh diri. (analisadaily.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar