Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar lomba kampung bebas narkoba. Sebelumnya hanya diikuti sebanyak 26 kampung, untuk tahun ini, BNN menargetkan sebanyak 54 kelurahan yang tersebar di lima wilayah di DKI Jakarta. Kelurahan-kelurahan yang ikut serta dalam lomba kampung bebas narkoba itu dipilih lantaran dianggap sebagai kelurahan yang mendekati rawan narkoba.
"Tahun ini bersama Pemprov DKI, BNN akan adakan lagi lomba kampung bebas narkoba. Dari 267 kelurahan terdapat 54 kelurahan yang mendekati rawan narkoba yang ikut dalam lomba tahun ini," kata Siswandi, Direktur Peran Serta Masyarakat, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN dalam diskusi 'Optimalisasi Peran Media Massa Dalam Menyelamatkan Masyarakat Dari Bahaya Narkoba', di Jakarta Selatan, Rabu (28/5) malam.
Dikatakan Siswandi, dalam lomba kampung bebas narkoba kali ini, menggunakan berbagai parameter untuk menentukan pemenang. Selain kesiagaan dari warga dalam menanggulangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, penilaian lainnya antara lain branding dan kegiatan-kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba lainnya.
"Bagaimana warga membuat branding atau seminar tentang bahaya narkoba, membuat website, dan lainnya. Itu semua dinilai oleh juri yang berasal dari luar yang kompeten salah satunya dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ)," jelas Siswandi.
Siswandi mengatakan, dana untuk menggelar kegiatan lomba kampung bebas narkoba berasal dari anggaran di Pemprov DKI. Rencananya dalam waktu BNN akan bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk membahas teknis penyelenggaraan perlombaan tersebut.
"Besok (Jumat, 30/5) rencananya mau ketemu Pak Wagub untuk membahas lebih jauh mengenai hal ini," katanya.
Siswandi mengatakan, lomba kampung bebas narkoba merupakan salah satu kegiatan dalam rangka menyadarkan masyarakat akan bahaya narkoba. Dikatakan, upaya pemberantasan, pencegahan, dan penanggulangan masalah narkoba merupakan tugas seluruh elemen bangsa. (www.beritasatu.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar