Sebanyak 80 orang tewas menenggak miras oplosan di empat negara bagian di Kenya, Rabu (7/5/2014).
Reuters melaporkan,
konsumsi minuman beralkohol begitu tinggi di Kenya yang tergolong
sebagai salah satu negara miskin dunia. Seperti halnya di Indonesia,
penduduk Kenya meracik minuman keras dengan campuran alkohol murni dan
methanol atau bensin.
‘’Penyelidikan tengah berlangsung untuk membongkar kasus ini,’’ tulis Pusat Operasi Bencana Nasional dalam pesan Twitter. Pusat penanggulangan bencana itu juga menyebutkan 80 korban berasal dari kawasan Embu, Kiambu, Makueni dan Kitui yang terletak di tengah dan timur Kenya.
60 di antaranya tewas sehari sebelumnya. Belasan lainnya masih dirawat di rumah sakit dan banyak di antara mereka yang buta matanya.
Komandan kepolisian Kiambu, James Mugera menjelaskan pihaknya telah menahan 10 orang tersangka untuk diperiksa. ‘’Kami melancarkan operasi pembersihan di warung-warung minuman dan menangkap mereka yang meracik oplosan,’’ ujarnya.
Pada 2005, sebanyak 45 orang tewas karena menenggak campuran alkohol dan methanol. Sementara tahun 2000 tercatat 130 orang mati keracunan miras. (web.inilah.com)
‘’Penyelidikan tengah berlangsung untuk membongkar kasus ini,’’ tulis Pusat Operasi Bencana Nasional dalam pesan Twitter. Pusat penanggulangan bencana itu juga menyebutkan 80 korban berasal dari kawasan Embu, Kiambu, Makueni dan Kitui yang terletak di tengah dan timur Kenya.
60 di antaranya tewas sehari sebelumnya. Belasan lainnya masih dirawat di rumah sakit dan banyak di antara mereka yang buta matanya.
Komandan kepolisian Kiambu, James Mugera menjelaskan pihaknya telah menahan 10 orang tersangka untuk diperiksa. ‘’Kami melancarkan operasi pembersihan di warung-warung minuman dan menangkap mereka yang meracik oplosan,’’ ujarnya.
Pada 2005, sebanyak 45 orang tewas karena menenggak campuran alkohol dan methanol. Sementara tahun 2000 tercatat 130 orang mati keracunan miras. (web.inilah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar