4 Juli 2014

Narkoba berujung kematian hati, fisik, mental dan rohani

Narkotika dan zat adiktif  lainnya seperti shabu-shabu dan inex, semuanya mempunyai konsekuensi yang mengarah pada kematian langsung maupun tidak langsung. Narkoba apapun jenisnya, umumnya memiliki kesamaan yaitu merangsang sekresi/pengeluaran hormon yang menimbulkan  perasaan bahagia yang semu. Hormon bahagia (dopamine, serotonin, endorfin dll) secara umum terlepas secara alamiah sesuai dengan situasi yang dipersepsikan. Dalam pemakaian narkoba, hormon tersebut dipaksa keluar melalui persenyawaan kimiawi atau neurotransmitter.


Rasa senang dan bahagia inilah yang menyebabkan kecanduan (adiksi) terhadap narkoba. Pemakainya menjadi tergantung dengan sistem believe (keyakinan) bahwa “saya merasa senang ketika meminum narkoba X”. Pemakaian berulang akan melemahkan syaraf-syaraf otak. Terdapat perbedaan yang mencolok volume dopamin dalam otak pecandu shabu dengan yang bukan pecandu.Volume dopamin pada kawasan otak para pecandu speed atau shabu-shabu, ternyata 24 persen lebih rendah dibanding pada otak bukan pecandu. Dampaknya amat jelas terlihat, dari mundurnya kemampuan memory, kemampuan pengendalian gerak motorik, serta kemampuan berbicara para pecandu shabu . Juga penelitian menggunakan PET menunjukan tingginya metabolisme glukosa di otak pecandu shabu. Hal itu menunjukan, terjadinya peradangan pada bagian otak pecandu meth-amphetamine atau shabu.


Pelemahan ini terjadi karena neuron otak yang biasa berfungsi secara normal ‘dipaksa’ bekerja ekstra ketika mengonsumsi narkoba.  Otak adalah pusat susunan syaraf, yang termasuk pusat untuk mempersepsi, pengambilan keputusan, dan motorik. Syaraf-syaraf yang telah terlemahkan oleh konsumsi narkoba akan mengalami keterlambatan respon hingga kegagalan merespon sesuai kondisi dan situasi lingkungan. Pemakai dan pecandu narkoba bagaikan mengalungkan tali gantungan secara perlahan ke lehernya sendiri. Namun, tak jarang mereka pun ikut menyeret orang-orang disekelilingnya.

Pada pemakai,   gejala fisik  yang tampak adalah antara lain : dilatasi  pupil (pelebaran pupil), hilangnya keseimbangan (metode untuk mengetahuinya dengan cara :" diminta berjalan lurus"), muka kemerahan, hambatan memori (mengeja nama, mengurutkan abjad), atau bicara cadel. Gejala psikologis tampak seperti hilangnya rasa bersalah, inapropriate emotion, mudah tersinggung, merasa benar, merasa paling hebat, atau keberanian yang meluap-luap. Gejala psikologis dapat menetap dalam jangka waktu terntentu sebagi efek samping dari pemakaian.
Gejala psikologis inilah yang semakin membahayakan pemakai narkoba selain berpotensi membunuh dirinya, juga berpotensi mencelakai orang-orang disekitarnya.

 OBAT NARKOBA
Kombinasi Formula Bunga (HF) berperan sebagai Obat Narkoba untuk pengobatan kecanduan narkoba. Obat Narkoba ini tidak hanya bekerja untuk mengobati sistem kelenjar syaraf namun obat narkoba ini juga bekerja untuk mengobati organ tubuh. Obat Narkoba ini merupakan hasil penemuan Prof.Dr.Diana Mossop dari Inggris. Obat Narkoba ini sebaiknya digunakan selama minimal 3 bulan pengobatan untuk pemulihan sistem syaraf dan organ tubuh. Pada bulan pertama dan kedua, Obat Narkoba ini bekerja dengan mengeluarkan racun-racun yang mengendap pada batang otak dan organ ; pada bulan ketiga dan keempat, Obat Narkoba ini bekerja dengan memperbaiki sel-sel yang mengalami kerusakan.   

  •  Formula Bunga 1 adalah obat narkoba yang  bekerja pada sisitem Saraf Pusat
  •  Formula Bunga 2 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Pineal dan Pituitri dalam otak
  •  Formula Bunga 4 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Hipotalamus dalam otak
  •  Formula Bunga5 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Limbic dalam otak
  •  Formula Bunga 7/8 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Medulla Oblongata pada batang otak
  •  Formula Bunga 9 adalah obat narkoba yang  bekerja pada sistem Kelenjar Tiroid  pada leher
  •  Formula Bunga10 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Organ Paru untuk pernafasan
  •  Formula Bunga13 adalah obat narkoba yang  bekerja pada Kelenjar Anak Ginjal untuk mengontrol  hormon Adrenalin
  •  Formula Bunga 18 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem sirkulasi darah baik pada pembuluh arteri maupun pembuluh vena
Reaksi setelah konsumsi Formula Bunga :
  • Pada bulan pertama (Minggu ke-1 sd Minggu ke-5) : Racun-racun narkoba yang terdapat pada batang otak dan kelenjar syaraf akan dibersihkan dan dinetralisir untuk menghilangkan efek adiksi/kecanduan
  • Pada bulan kedua (Minggu ke-5 sd Minggu ke-10)   :  Racun-racun narkoba yang terdapat dalam organ tubuh seperti jantung, paru, lambung,liver/hati, limpa dan usus halus akan dibuang dan dinetralisir untuk memperbaiki fungsi fisiologis tubuh.
  • Pada bulan ketiga dan keempat (Minggu ke-10 sd Minggu ke-15)   :  Formula bunga melakukan pemulihan sel-sel syaraf, kelenjar-kelenjar tubuh seperti pineal,pituity, hipotalamus, dan organ tubuh. Biasanya setelah bulan ketiga, kecanduan akan hilang dan apabila si pasien tersebut hendak mengkonsumsi lagi/mencoba-coba lagi narkoba, tubuh akan melakukan penolakan/perlawanan seperti mual, muntah dan pusing.  
Catatan Penting :

Obat ini dapat digunakan tanpa sepengetahuan pecandu/pemakai dengan cara memasukkan tiap-tiap tablet dari masing-masing botol ke dalam air minum si pecandu/pemakai narkoba seperti air putih,susu,teh, kopi dan lain-lain lalu biarkan tablet-tablet tersebut selama minimal satu menit dalam air minum tersebut (Tujuannya  : agar energi saripati bunga terserap sempurna ke dalam air minum tersebut) , kemudian buang tablet-tablet tersebut dengan sendok plastik (tablet-tablet yang sudah dimasukkan ke dalam air selama minimal satu menit dan dibuang tidak lagi mengandung energi karena energinya telah terserap ke dalam air). Minuman yang telah mengandung energi saripati bunga tersebut boleh langsung diminum oleh si pecandu atau boleh juga disimpan terlebih dahulu ke dalam tempat-tempat yang jauh dari elektronik aktif (jangan simpan dalam kulkas karena ada aliran listrik)  -->(http://obatantinarkoba.blogspot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar