8 Agustus 2014

Arthur, Mantan Pecandu Yang Sukses Menjadi General Manager


arthur001
 Sosok kita bulan ini adalah Arthur Stewart, lelaki asal Bandung yang saat ini menetap di Bali. Petualangan lelaki berwajah indo, di dunia narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) ini dimulai sejak kelas 1 SMP. Saat itu Arthur sudah mulai mencoba menggunakan obat-obat penenang dan ganja karena mengikuti tren pergaulan.
Kepada NapzaIndonesia.com, Arthur, mengaku saat mulai menggunakan NAPZA, Ia kurang memahami dampak negatif yang ditimbulkan dari obat-obatan yang dikonsumsinya itu.
Pada 1992, seiring dengan berjalannya waktu, Arthur yang saat itu sudah duduk di bangku SMA makin menjadi. Dari coba-coba menggunakan ganja, Ia mulai menggunakan heroin.
Saat menggunakan hard drugs ini, Ia sudah tahu pasti bahaya apa yang menantinya. Tapi rasa ingin tahu dan keinginan untuk mendapatkan kenikmatan yang “lebih” telah membuat Ia mengabaikan kecemasan akan dampak buruk heroin.
“Dalam waktu singkat, heroin yang dikonsumsi dengan cara dihirup tidak lagi memuaskan, saya pun mulai menggunakan heroin dengan cara menyuntik.” ujar lelaki kelahiran 7 Juli ini.
3 tahun berada dalam ketergantungan heroin membuat kehidupan Arthur bertambah buruk. Satu persatu kawan dan sahabat mulai menjauhinya, dan keluarga sering memperingatkan Arthur untuk kembali menata hidupnya.
“Hidup saya menjadi tidak teratur dan hanya terpaku pada satu tujuan, yakni bagaimana bisa mendapatkan kebutuhan obat untuk hari itu.” imbuh lelaki yang saat di kota asalnya dahulu sempat tergabung dalam perkumpulan Bikers Brotherhood Bandung (BBB) ini.
Tiga tahun kemudian, Arthur memutuskan untuk menempuh terapi dan rehabilitasi pada sebuah klinik ketergantungan NAPZA di Singapura. Selama 2 tahun di negeri Singa ini, Ia berjuang untuk mengalahkan ketergantungannya pada NAPZA dengan bertahan menjalani pengobatan di klinik tersebut.
Akibat menggunakan NAPZA,  salah satu ginjalnya harus diangkat, dan fungsi lever-nya pun menurun. Arthur menjadi lebih pelupa dan mengalami kesulitan untuk mengendalikan temperamen. Arthur juga masih menderitainsomnia yang biasa menghinggapi para mantan pengguna NAPZA.
Dokter mewajibkan dirinya untuk selalu menjaga pola makan serta istirahat yang cukup untuk mempertahankan kesehatannya.
Dari Bandung Menuju Bali
Pada 1997, Arthur kembali ke Indonesia. Ia-pun memutuskan untuk meninggalkan Bandung untuk menuju ke Bali. Keputusannya ini adalah untuk menghindari lingkungan pergaulannya yang lama, yang belum lepas dari penggunaan NAPZA ilegal.
Keinginan kuat Arthur untuk mengubah hidupnya dengan cara pindah ke Bali, tidaklah sia-sia. Di Bali cita-citanya untuk mengembangkan hobi lama di bidang perakitan motor besar tercapai.
Tekad yang kuat dari Arthur untuk membuka lembaran baru hidupnya di Bali pun berbuah manis. Di Pulau Dewata ini, Ia bertemu dengan Steven Malotsis (41), seorang pengusaha asal Melbourne – Australia. Mereka pun kemudian bekerjasama mengembangkan sebuah usaha persewaan dan perakitan motor besar jenis chopper yang berlokasi di kawasan jalan Melasti, Legian-Bali.
Perusahaan yang didirikan pada 2007 lalu ini, sampai sekarang menjadi satu-satunya tempat acuan bagi para penggemar chopper yang berkunjung ke Bali, baik sekedar untuk menyewa atau memesan motor chopper rakitan dan modifikasi sesuai keinginan mereka.
Chopper Heaven yang dikelolanya ini, telah membawa Arthur meraih sukses dalam dunia yang sangat Ia minati, motor besar.
“Tidak kurang dari 20 klub motor besar dari mancanegara menjadikan Chopper Heaven tempat singgah untuk bertukar informasi tentang motor Chopper.” ujar General Manager Chopper Heaven ini.
Tidak hanya jadi tempat rujukan dunia motor besar semata, Arthur dan Chopper Heaven yang dikelolanya pun kerap menghadiri beragam kegiatan motor besar internasional.
Kepada NapzaIndonesia.com, Arthur merasa bangga bahwa Ia dapat mengubah hidupnya menjadi lebih berguna dan terarah pada saat berhasil meninggalkan penggunaan hard drugs. Ia yakin, keberhasilannya ini dapat juga diraih oleh teman-teman lain yang saat ini masih berada dalam ketergantungan NAPZA.
“Kunci keberhasilan saya karena ada dukungan dari keluarga serta tekad kuat dari dalam diri saya sendiri untuk meninggalkan dunia penyalahgunaan NAPZA.” papar lelaki tidak pernah malu mengakui keberadaan dirinya sebagai mantan pengguna NAPZA.
Ia berharap dengan berbagi kisah hidupnya ini, Ia dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman pengguna NAPZA lainnya untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik.(dari http://napzaindonesia.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar