Jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi korban narkoba mencapai sekitar 2,2 persen. Badan Narkotika Nasional (BNN) berharap, jumlah masyarakat yang terpengaruh narkoba dapat ditekan sekecil mungkin. Upayanya diantaranya menggelar sosialisasi mulai dari sekolah tingkat SMA sampai sekolah yang ada di lingkungan Pondok Pesantren.
"Pelajar ini kan masih dalam tahap coba pakai. Tapi itu pintu gerbang masuk ke dalam. Tujuan kita memotivasi sekolah-sekolah untuk P4GN (Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba), dan akan kita kembangkan ke pondok pesantren," ujar Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, V Sambudiono di sela-sela acara Aksi Sekolah Bersih Narkotika di Supermal Surabaya Convention Center, Kamis (23/10/2014).
Ia mengatakan, hasil survei pada Tahun 2011, sebanyak 2,2 persen masyarakat Indonesia 'korban' peredaran gelap narkoba. Sedangkan survei pada tahun ini masih belum diketahui karena diperkirakan akan didapat pada Desember mendatang, untuk melihat 2015 Indonesia bebas narkoba.
"Semua pihak kita berdayakan. Apa yang dilakukan masyarakat untuk mencegah, rehabilitasi atau membantu penindakan dengan cara memberikan informasi," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun menyambut baik sinergitas antara BNN dengan Dinas Pendidikan.
"Kita menyambut baik acara ini karena topiknya pencegehan. Kita tahu isu di luar bahwa jaringan narkoba sudah ada dimana-mana," katanya.
Dari ribuan SMK di Jawa Timur, saat ini sebanyak 39 SMA/SMK sederajat se Jawa Timur yang dinilai memiliki peran serta dalam upaya Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Harun berharap ke depan jumlah sekolah yang ikut terlibat dalam pencegahan narkoba terus bertambah.
"Kita imbau supaya terus berkesinambungan baik secara kualitas maupun kuantitas. Syukur-syukur bisa 100 (sekolah). Makin banyak yang terlibat makin baik untuk pencegahan dini," tandasnya. (http://news.detik.com/)
"Pelajar ini kan masih dalam tahap coba pakai. Tapi itu pintu gerbang masuk ke dalam. Tujuan kita memotivasi sekolah-sekolah untuk P4GN (Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba), dan akan kita kembangkan ke pondok pesantren," ujar Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, V Sambudiono di sela-sela acara Aksi Sekolah Bersih Narkotika di Supermal Surabaya Convention Center, Kamis (23/10/2014).
Ia mengatakan, hasil survei pada Tahun 2011, sebanyak 2,2 persen masyarakat Indonesia 'korban' peredaran gelap narkoba. Sedangkan survei pada tahun ini masih belum diketahui karena diperkirakan akan didapat pada Desember mendatang, untuk melihat 2015 Indonesia bebas narkoba.
"Semua pihak kita berdayakan. Apa yang dilakukan masyarakat untuk mencegah, rehabilitasi atau membantu penindakan dengan cara memberikan informasi," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun menyambut baik sinergitas antara BNN dengan Dinas Pendidikan.
"Kita menyambut baik acara ini karena topiknya pencegehan. Kita tahu isu di luar bahwa jaringan narkoba sudah ada dimana-mana," katanya.
Dari ribuan SMK di Jawa Timur, saat ini sebanyak 39 SMA/SMK sederajat se Jawa Timur yang dinilai memiliki peran serta dalam upaya Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Harun berharap ke depan jumlah sekolah yang ikut terlibat dalam pencegahan narkoba terus bertambah.
"Kita imbau supaya terus berkesinambungan baik secara kualitas maupun kuantitas. Syukur-syukur bisa 100 (sekolah). Makin banyak yang terlibat makin baik untuk pencegahan dini," tandasnya. (http://news.detik.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar