Sempat kalang kabut kala bantuan BNN 
pusat untuk rehabilitasi narkoba dicabut, kini RS HA Djunaid yang 
memiliki Poli Narkoba sudah dapat bernafas lega. Pasalnya, rehabilitasi 
atau perawatan bagi pengguna narkoba, kini sudah include ke dalam BPJS.
Direktur RS HA Djunaid, dr Bonis Edi Artoko mengatakan, rehabilitasi 
narkoba bisa masuk ke dalam pengobatan kejiwaaan, sehingga biayanya 
ditanggung BPJS. “Mulai 2014 akhir, rehabilitasi bagi pecandu narkoba 
sudah bisa ditanggung BPJS,” terangnya kemarin.
Sebelumnya, RS HA Djunaid sempat harus memutar otak manakala bantuan 
pengobatan pecandu narkoba dari BNN pusat diputus. Kondisi tersebuttentu
 dapat menurunkan minat maupun keinginan para keluarga pecandu untuk 
memasukkan anggota keluarganya dalam rehabilitasi narkoba. Mengingat 
biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi hingga sembuh total cukup 
besar. “Setelah bisa masuk BPJS, kami sudah bisa bernafas lega. Artinya 
upaya kami untuk menjaring para pecandu bisa lebih mudah, karena mereka 
tak perlu mengeluarkan biaya ekstra. Karena bisa menggunakan BPJS,” 
imbuhnya.
Selama tahun ini, RS HA Djunaid tercatat sudah merehab sebanyak 27 
pecandu dengan tingkat kecanduan yang beragam. Sebagian dari mereka, 
berhasil sembuh.
Menurut dokter Bonis, mereka yang masuk rehab dengan kesadaran 
sendiri, mempunyai peluang sembuh total yang sangat besar. “Saat ini, 
rata-rata kesadaran para pecandu masih rendah untuk bersedia direhab. 
Masih ada anggapan mereka akan ditangkap, atau diciduk jika melaporkan 
diri sebagai pecandu, padahal justru tidak. Jika berani melapopr, maka 
mereka hanya akan direhabilitasi saja,” jelasnya.
Sebagai satu-satunya rumah sakit di Jawa Tengah yang mempunyai poli 
narkoba, dikatakan dokter Bonis, RS HA Djunaid juga segera mendapatkan 
kepercayaan sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
RS HA Djunaid, sudah menerima SK dari BNN pusat sebagai IPWL, kini 
pihaknya tinggal mempersiapkan kebutuhan teknis untuk menjadi IPWL. 
“Yang harus dipersiapkan utamanya SDM. Nanti akan kami kirim tenaga 
untuk mengikuti pelatihan.”  (http://www.radarpekalonganonline.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar