Konsumsi Ganja Sintetis di Queensland, 1 Orang Tewas dan Yang Lainnya Keracunan
Seorang pria berusia 33 tahun tewas dan
sejumlah lainnya jatuh sakit setelah diduga keracunan akibat konsumsi
ganja sintetis di Mackay, negara bagian Queensland.
Polisi mengatakan, seorang pria berusia 41 tahun tengah dirawat
dengan alat bantu pernafasan di Rumah Sakit Mackay dan beberapa orang
lainnya juga terpaksa opname setelah menggunakan narkoba sintetis.
Polisi
tengah menyelidiki dari mana ganja sintetis itu berasal dan apa benar
narkoba itu adalah sumber dari peristiwa keracunan ini.
Sekantong ganja sintetis yang disebut ‘Kronic’.
Ganja sintetis adalah zat psikoaktif yang dirancang untuk meniru atau menghasilkan efek yang mirip dengan ganja.
Pada
bulan November, ABC melaporkan bahwa Rumah Sakit Mackay telah melihat
adanya tren yang meningkat dalam jumlah pasien yang dirawat, karena
penyakit yang berhubungan dengan narkoba sintetis.
Dr David Farlow dari rumah sakit tersebut memperingatkan bahaya penggunaan obat-obatan sintetis.
"Masyarakat
perlu berhati-hati akan penggunaan produk yang bahan-bahan pembuatnya
tak diketahui jelas. Obat ini menimbulkan risiko besar pada kesehatan
fisik dan mental individu serta masyarakat luas," jelasnya.
Detektif
Inspektur, Sam Bliss, mengatakan, kemampuan untuk membeli bahan-bahan
melalui internet atau di toko-toko pinggiran kota, tak membuat
kepemilikan barang tersebut legal di Queensland, begitu pula
mengkonsumsinya dengan aman.
"Senyawa kimia yang ditemukan dalam
obat-obatan ini berbahaya dan bukan herbal atau obat alternatif alami
bagi 'obat sebenarnya'," utaranya.
Ia menerangkan, "Mereka
mengandung senyawa sintetis yang beracun dan sangat berbahaya.
Pelanggaran akan dikenakan bagi mereka yang memiliki, memproduksi,
memasok dan atau menyelundupkan obat-obatan berbahaya, yang mencakup
produk-produk sintetis ini."
Detektif Inspektur Sam mengatakan,
polisi sedang menyelidiki kematian pria 33 tahun itu, serta keadaan yang
menyelimuti kondisi awal pelaporan seorang pria 41-tahun ke rumah
sakit, dengan kondisi medis yang mengancam nyawanya. (http://www.radioaustralia.net.au)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar