* Melawan Jerat Narkoba
Foto: Firdaus/detikHealth
Tasikmalaya, Sebut saja namanya, Alif (17). Ia adalah salah satu anak binaan asal Tangerang yang mengikuti program rehabilitasi narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya) Pesantren Suryalaya Inabah VII. Kecanduan mengonsumsi ganja membuatnya berakhir di pesantren dan kehilangan kepercayaan orang tuanya.
Sudah lebih dari sembilan bulan Alif mengikuti program rehabilitasi. Dirinya kini sudah tidak lagi mengonsumsi ganja tapi sampai saat ini ia belum juga dijemput orang tuanya.
"Masih dikira pakai, padahal mah sudah enggak" kata Alif saat ditemui di Pesantren Suryalaya Inabah VII, Desa Calingcing, Tasikmalaya, Jawa Barat, dan ditulis pada Senin (12/1/2014).
Akibatnya Alif terpaksa harus terus menjalani hidup di rehabilitasi pesantren dan ia mengaku bosan dan stres. Beberapa kali ia mencoba dan berhasil kabur, akan tetapi beberapa kali juga ia dikembalikan ke pesantren.
"Enggak kuat saya dipaksa-paksa terus. Tapi mau bagaimana lagi," ujar Alif.
Alif mengatakan salah satu hal yang membuatnya bosan di pesantren adalah minimnya sarana rekreasi. Di pondok hanya ada satu televisi dan beberapa orang di antara para anak bina yang bisa diajak bersosialisasi.
"Paling yang waras bisa dihitung, cuma ada sekitar delapan dari 40 orang. Banyak yang parah ngomong sendiri atau bengong enggak jelas," imbuh Alif.
"Saya bosan," tutupnya. (http://health.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar