7 April 2015

Bimbim 'Slank' Dukung Vonis Mati Pengedar Narkoba

Bimbim 'Slank' Dukung Vonis Mati Pengedar Narkoba Bimbim "Slank" setuju pengguna narkoba direhabilitasi dan pengedarnya dihukum mati. (ANTARA FOTO/Regina Safri/ss/pd/14)
 
  Keputusan Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengeksekusi mati duo Bali Nine masih mengguncang dunia. Para pesohor yang keberatan akan itu, termasuk band Napalm Death, Black Sabbath, dan The Temper Trap. Mereka menyampaikan penolakan langsung ke Presiden RI Joko Widodo.

Namun permintaan ketiga band itu berbeda dengan Slank. Sebagai seseorang yang pernah berada di bawah pengaruh narkoba, Bimbim, penabuh drum Slank justru mendukung penuh hukuman mati untuk para pengedar dan bandar narkoba.

"Pengguna itu harus direhabilitasi jika positif menggunakan, tapi untuk para pengedar saya setuju hukuman mati," ujar Bimbim usai kunjungan Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjenpol Anang Iskandar ke markas Slank di Gang Potlot, Jakarta, Selasa (17/3).

Kata Bimbim, efek yang ditimbulkan narkoba tidak hanya dirasakan konsumennya. Lingkungan sekeliling pun ikut merasakan dampak negatif.

Bimbim mengenang ketika dirinya masih berada di bawah pengaruh narkoba. Kala itu, ujarnya, semua harta yang pernah dia kumpulkan dengan susah payah bersama Slank ludes akibat ketergantungan pada si barang haram.

Tidak hanya itu, ia sendiri menjadi saksi teman-teman sesama pecandunya meninggal akibat konsumsi narkoba. Dengan pemberlakuan hukum yang tegas, Bimbim yakin pengguna narkoba perlahan mulai sadar.

"Slank juga punya (panti) rehab sendiri, khusus para Slanker yang masih menggunakan. Ada dokternya khusus," kata Bimbim.

Usaha Slank tersebut sekaligus diakui Bimbim sebagai bantuan mewujudkan target seratus ribu orang per tahun yang harus direhabilitasi Badan Narkotika Nasional. Sementara fasilitas dari negara, sejauh ini dirasanya sangat kurang.

Guna mendukung program tersebut, Bimbim bersama personel lain Slank berencana mengunjungi perusahaan-perusahaan ternama guna mendapatkan sponsor untuk membiayai rehabilitasi. Dengan begitu, mereka berharap bisa berpartisipasi menyadarkan para pengguna narkoba di Indonesia. (http://www.cnnindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar