SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
Kabar menyedihkan datang dari Bitung. Belum hilang dari ingatan, seorang anak membunuh ibu, kini muncul tragedi anak membunuh ayah.
Peristiwa menggemparkan ini terjadi Minggu (19/4) di Kelurahan Makawidey Lingkungan I Kecamatan Aertembaga.
Berdasar informasi yang dihimpun Tribun Manado di Mapolsek Aertembaga, Minggu malam, si anak, Son (35) dan korban, Papa (56) saling marah karena dipengaruhi minuman keras.
"Beberapa saat sebelum keduanya bertemu, korban sempat berontak di dapur dengan menghambur-hamburkan dan memotong peralatan dapur. Tersangka kemudian menghampirinya dan minta agar korban masuk ke kamar untuk tidur. Tapi malah tersangka balik marah sambil menghunus senjata tajam dan mengarahkannya ke tersangka," jelas Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono Kapolres Bitung melalui Kapolsek Aertembaga, AKP Frelly Sumampouw, Senin (20/4).
Mendapat perlakuan demikian, tersangka marah lalu mengambil sepotong besi pengungkit paku dan langsung memukul kepala korban hingga jatuh.
"Pasca melakukan aksinya, tersangka sempat keluar rumah dan beberapa saat kemudian ditangkap. Dia mengakui telah membunuh ayahnya," ungkap Kapolsek.
Keluarga awalnya menolak korban diotopsim namun setelah mendapat penjelasan dari Polsek Aertembaga mengenai maksud dan tujuan otopsi, akhirnya korban menyetujuinya.
"Dari penyelidikan sementara diduga kuat kasus ini disebabkan karena konsumsi miras alias mabuk yang dialami baik korban dan tersangka. Kami akan meningkatkan kegiatan operasi miras dan senjata tajam di wilayah Polsek Aertembaga," tegas Kapolsek.
Ini Kronologis Son Bunuh Ayahnya
Son mengaku saat kejadian di dalam rumah ada ibu dan adiknya. Menurut tersangka, sang ayah yang dalam keadaan mabuk pulang ke rumah marah-marah karena tidak ada makanan di rumah. Bahkan korban sempat merusak barang-barang yang ada di dapur dengan senjata tajam.
"Tidak ada masalah lain-lain dan tidak terlintas di pikiran apapun saat melakukannya," sesal Son.
(http://manado.tribunnews.com)
Berdasar informasi yang dihimpun Tribun Manado di Mapolsek Aertembaga, Minggu malam, si anak, Son (35) dan korban, Papa (56) saling marah karena dipengaruhi minuman keras.
"Beberapa saat sebelum keduanya bertemu, korban sempat berontak di dapur dengan menghambur-hamburkan dan memotong peralatan dapur. Tersangka kemudian menghampirinya dan minta agar korban masuk ke kamar untuk tidur. Tapi malah tersangka balik marah sambil menghunus senjata tajam dan mengarahkannya ke tersangka," jelas Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono Kapolres Bitung melalui Kapolsek Aertembaga, AKP Frelly Sumampouw, Senin (20/4).
Mendapat perlakuan demikian, tersangka marah lalu mengambil sepotong besi pengungkit paku dan langsung memukul kepala korban hingga jatuh.
"Pasca melakukan aksinya, tersangka sempat keluar rumah dan beberapa saat kemudian ditangkap. Dia mengakui telah membunuh ayahnya," ungkap Kapolsek.
Keluarga awalnya menolak korban diotopsim namun setelah mendapat penjelasan dari Polsek Aertembaga mengenai maksud dan tujuan otopsi, akhirnya korban menyetujuinya.
"Dari penyelidikan sementara diduga kuat kasus ini disebabkan karena konsumsi miras alias mabuk yang dialami baik korban dan tersangka. Kami akan meningkatkan kegiatan operasi miras dan senjata tajam di wilayah Polsek Aertembaga," tegas Kapolsek.
Ini Kronologis Son Bunuh Ayahnya
Son mengaku saat kejadian di dalam rumah ada ibu dan adiknya. Menurut tersangka, sang ayah yang dalam keadaan mabuk pulang ke rumah marah-marah karena tidak ada makanan di rumah. Bahkan korban sempat merusak barang-barang yang ada di dapur dengan senjata tajam.
"Tidak ada masalah lain-lain dan tidak terlintas di pikiran apapun saat melakukannya," sesal Son.
(http://manado.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar