Minuman keras ini merupakan jenis minuman beralkohol dan sebenarnya berapa pun kandungan alkohol di dalamnya tetap bernama minuma keras. Miras bisa berdampak jelek pada fungsi berpikir seseorang, termasuk perasaan dan perilakunya. Biasanya, minuman keras identik dengan pergaulan remaja nan tak terkontrol dan berdampak jelek bagi kehidupan mereka di masa datang. Fungsi berpikir mereka akan buruk. Kehalusan perasaan mereka juga akan terganggu, berubah menjadi jiwa nan keras, dan konduite mereka akan liar.
Tentang Sejarah, Jenis-jenis Miras, dan Bahaya Miras Berikut ini merupakan berbagai klarifikasi nan berkaitan dengan bahaya minuman keras.
Sejarah Minuman Keras Minuman keras diyakini sudah ada sejak lama, yaitu sejak 6000 tahun lalu. Saat itulah dikenal istilah peragian nan dilakukan terhadap sari buah. Pada zaman dulu, minuman keras nan dikenal dengan wine lebih sering diminum pada acara-acara tertentu, misalnya acara persembahan bagi dewa.
Menurut versi lain, minuman keras juga sudah dikenal sejak masa 5000 Sebelum Masehi. Kala itu, orang Cina membuat homogen arak dengan menggunakan banyak bahan seperti sari buah nan difermentasi dicampur dengan madu dan beras nan juga sama-sama difermentasi. Minuman keras bernama arak itu menjadi minuman formal nan digunakan di kerajaan dan menjadi minuman nan lazim digunakan di pesta-pesta kerajaan.
Selain itu, arak pun sering digunakan menjadi obat-obatan tradisional dalam pengobatan Cina, misalnya ketika terluka. Tujuan dengan digunakannya arak dalam mengobati luka tersebut ialah agar steril dan kuman nan terdapat di dalamnya mati.
Beragam Miras dan Sejarahnya Di Indonesia, minuman keras sudah menjadi hal nan biasa ditemui bagi sebagian orang. Namun, sebelumnya, minuman keras sebenarnya sudah menjadi sebuah karakteristik khas nan mengakar dalam budaya Indonesia. Sejak dulu, Indonesia memiliki jenis minuman tradisional nan sudah menjadi karakteristik khas. Bahkan, ternyata terdapat minuman fermentasi nan mudah ditemui, yaitu tebu, air nira, dan buah-buahan.
Konon, orang Cina memang mengajarkan cara pembuatan minuman tradisional di Indonesia. Fenomena nan bisa terlahat ialah terdapatnya kecenderungan arak protesis Cina dan Indonesia, yaitu sama-sama menggunakan beras sebagai bahan utama. Di Indonesia, berikut ini merupakan jenis minuman keras nan generik dijumpai dan masih diproduksi hingga saat ini. Minuman keras berikut merupakan jenis minuman keras nan orisinil diproduksi Indonesia.
Tuak
Tuak berasal dari daerah Sumatera Utara. Campuran dari aneka buah, air aren, dan nira, merupakan bahan-bahan nan terkandung dalam tuak sekaligus menjadi bahan dasarnya. Aneka buah ditambahkan dengan tujuan buat aroma nan lebih wangi dan menghasilkan cita rasa enak.Tuak dibuat dengan cara disuling secara tradisional dengan karakteristik khas rona kuning kecokelatan dan rasanya agak pahit. Tuak akan memabukkan jika diminum terlalu banyak dan berlebihan. Hendaknya kita selalu mengingat bahaya dari miras, apa pun bentuknya. Di daerah asalnya, Sumatera Utara, kita bisa menjaumpai tuak dengan mudah sebab dijual secara bebas.
Arak
Jenis minuman keras tradisional ini merupakan jenis minuman keras nan paling tua usianya. Sejak dulu, arak sudah dikenal dalam berbagai momen nan dirasakan krusial buat dirayakan. Saat ini, daerah nan terkenal dengan arahnya ialah daerah Bali. Arak dari Bali sangat terkenal sampai luar negeri. Minuman keras jenis ini merupakan campuran dari beras dan beras ketan nan diberi ragi.Arak nan dibuat dari beras dibuat dengan cara beras dikukus namun tak sampai matang. Selanjutnya, disimpan di atas nampan dan diratakan lalu diberi ragi. Kemudian disimpan di loka nan kering selama beberapa hari, biasanya sampai tiga atau empat hari. Beras nan kemudian berubah menjadi tape diperas hingga keluar air dan disuling buat diambil araknya. Dari sanalah, arak tersebut berasal. Arak tersebut dikenal dengan nama arak muda. Arak muda disimpan dalam loka steril dengan tujuan agar kadar alkoholnya bertambah. Arak pun akan berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.
Ciu
Jenis minuman keras ini terkenal di Banyumas dan Bengkonang. Ciu dibuat dari air nira dan tae ketan nan sudah disuling. Ciu ini bening dan memiliki kadar alkohol 30-40%.Mengapa Miras Berbahaya? Di Indonesia, minuman keras menjadi salah satu hal nan paling sering menjadi karena terjadinya kejahatan dan tindakan kriminal lainnya. Hal tersebut diakibatkan sebab konsumsi minuman keras tersebut sangat hiperbola sehingga mengganggu ekuilibrium tubuh, terutama hati.
Hati atau lever merupakan organ tubuh paling rawan jika seseorang mengonsumsi minuman keras secara hiperbola dan terus menerus. Kadar lemak dalam hati akan meningkat dan mengakibatkan hati bekerja lebih keras sehingga hati nan seharusnya bekerja keras dengan sewajarnya menjadi bekerja keras dengan tak semestinya.
Lemak nan menumpuk di hati akan mengakibatkan hal nan lebih parah lagi, yaitu timbunan tersebut akan memakan hati dan menjadikan sel hati mati. Fungsi hati akan berkurang dan hal itu akan mengakibatkan terhalangnya genre darah ke dalam hati.
Hati nan sudah berkurang fungsinya akan mengakibatkan akibat lain nan lebih mengerikan, yaitu timbulnya kanker hati . Bagian lain dalam tubuh pun akan otomatis terpengaruh, misalnya otak. Meminum minuman keras secara hiperbola akan mengakibatkan banyak hal nan sangat merugikan kesehatan manusia dan ujungnya akan berdampak pada kematian.
Bahaya Minuman Keras bagi Perempuan Tidak hanya laki-laki nan sering terlihat meminum minuman keras. Sebagian perempuan pun sudah terbiasa meminum minuman jenis ini, misalnya jenis wine dalam sebuah rendezvous atau pesta. Selain bahaya nan sudah disebutkan sebelumnya, minuman keras juga berbahaya bagi perempuan, yaitu sebagai berikut.
- Mempercepat fase menopause .
- Adanya gangguan nyeri pada saat datang bulan.
- Menyebabkan retardasi mental bagi anak nan dikandung jika ibunya meminum minuman keras.
- Lebih mudah terkena stroke.
Remaja nan rentan dengan jenis minuman ini memang berada pada situsi peralihan nan mudah terpengaruh dengan hal tak baik. Masalah-masalah nan saat ini berkembang di kalangan remaja memang tak jauh dari pergaulan bebas, minuman keras, narkoba, dan teknologi canggih nan mendukung ke arah tindakan kriminal.
Dampak modernisasi saat ini termasuk dalam penyalahgunaan penggunaan minuman keras. Tentu saja hal ini akan menjadi sebuah bala besar jika dibiarkan berlarut-larut. Remaja nan kecanduan alkohol nan terkandung dalam minuman keras tersebut tak akan maksimal menjalani kehidupannya sebagai seorang remaja. Selanjutnya, hal tersebut akan berpengaruh jelek bagi perkembangannya di keluarga dan masyarakat. Itulah bahaya miras.
sumber: http://www.binasyifa.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar