Kepala Badan
Narkotika Nsional (BNN) Irjen Pol Anang Iskandar membenarkan Indonesia
sekarang telah menjadi salah satu jalur utama dalam perdagangan obat
bius. Banyak obat bius diperdagangkan dan diselundupkan oleh sindikat
internasional yang terorganisasi, terutama karena ada permintaan cukup
tinggi dan Indonesia punya populasi muda yang besar dan menjadi pasar
narkoba yang besar juga.
"Tiongkok, Taiwan, Hong Kong dan Afrika
Barat menjadi beberapa negara yang menjadi bagian dari jaringan
internasional narkoba yang telah diidentifikasi BNN," ungkap Anang
Iskandar di Hong Kong, Ahad malam (23/08) seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan Indonesia menjadi tujuan
sindikat narkoba dalam memasukkan berbagai jenis narkoba, khususnya
amphetamine type stimulants (ATS), ekstasi dan methamphetamine kristal.
"Salah satu yang terbesar memang produksi Guangzhou, Provinsi Guangdong
Tiongkok," kata Anang.
Berdasar laporan NNCC hampir 13,7 ton
methamphetamine kristal diproduksi di China, pada 2014 dan sekitar 75
persen diproduksi di Provinsi Guangdong dan sekitar enam persen dari
Sichuan. Selain diedarkan di dalam negeri, produksi methamphetamine
kristal juga dijual di luar negeri antara lain Indonesia.
Untuk jenis ketamine, China telah
mengungkap 105 produksi ketamine dengan jumlah 11,2 ton dimana, 70
persen diproduksi di Guangdong dan 10 persen dari Guangxi.
Tak hanya itu, di China juga berkembang
industri rumah yang memproduksi heroin serta jenis obat terlarang
lainnya. China mengklaim negara tersebut juga telah berada dalam
kondisi darurat narkoba, mengingat banyak peredaran narkoba juga
berlangsung di negara itu, sebagain bagian dari jaringan internasional.
Untuk mengatasi maraknya peredaran
narkoba dari China ke Indonesia itu, Anang mengatakan lembaganya akan
meningkatkan kerja sama dengan Komisi Nasional Pengendalian Narkotika
China (NNCC).
"Kerja sama sudah ada, dan kami komitmen
untuk terus meningkatkan dalam berbagai lingkup kerja sama, agar masalah
peredaran narkoba ini dapat kita tekan semaksimal mungkin," katanya.
sumber: antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar