13 Juli 2016

Lepas dari mirasantika, pria ini berkarir di industri hiburan


Miransantika itu hanya merusak tubuh dan tak pantas dijamah.
Setiap orang pastilah memiliki kisah tentang perjalanan hidupnya masing-masing. Ada yang hidupnya berjalan sesuai dengan norma tanpa harus berurusan dengan hal terlarang, ada pula yang sempat terjebak dalam buaian mirasantika (minuman keras dan narkotika). Ketika masalah melanda, memang ada sebagian orang yang percaya dan meyakini bahwa mirasantika bisa menjadi obat penenang yang mujarab sebagai antidepresan dan stres. Beruntunglah bagi mereka yang bisa terlepas dari jaring ikatan candu. Layaknya kisah Darmilianto atau lebih akrab disapa dengan Lian Agatha (20) pria asal Bengkulu.
Kisahnya bermula ketika sang ayah menderita penyakit kronis dan harus diamputasi. Saat itu ia baru saja masuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (setara Sekolah Menengah Pertama) dan hanya dalam 6 bulan memutuskan untuk tak melanjutkan sekolahnya. Dari situ Lian kemudian berkeinginan untuk menjadi pelaut. Sejak saat itu ia mulai mengenal mirasantika dari teman-temannya. Ia tergiur untuk mencicipi barang-barang terlarang tersebut lantaran butuh pelampisan dari percekcokkan dengan sang ayah karena Lian yang kurang bisa menjaga kebersihan dan kerapihan barang-barangnya semenjak jadi pelaut. Padahal, ayahnya adalah orang yang menjunjung tinggi kebersihan.
Siapa sangka percekcokkan yang bagi sebagian orang dianggap sepele, bisa berdampak besar bagi Lian. Sang ibu pun sebenarnya sudah mulai curiga tentang perilaku anaknya, namun Lian selalu mengelak dan tak mengakui jika dirinya memang mabuk. Nasihat demi nasihat tercurah dari dari sang ibu untuk masa depan anaknya, namun tak dihiraukan.
Hingga pada tahun 2012 Lian mencoba mengonsumsi obat tertentu sebanyak 40 butir namun belum merasakan efek apa-apa. Salah seorang temannya menyarankan dirinya untuk meminum kopi untuk memunculkan efek obat yang telah ditenggaknya. Yang terjadi setelah itu justru munculnya rasa pusing tak tertahankan. Pandangan matanya pun mulai kabur. Bahkan semakin parah, benda-benda mati di sekitarnya dirasa menjadi hidup. Lian pun bingung dengan apa yang terjadi padanya. Menurut penuturannya, ia sempat merasa ada di dunia lain. Namun, beruntunglah dia karena ajal urung menjemputnya.
"Sekarang saya sudah sadar bahwa miransantika itu hanya merusak tubuh dan tak pantas dijamah. Kesenangan dan ketenangan yang didapat dari itu hanyalah sesaat saja," ujar bungsu dari empat bersaudara melalui layanan bebas pulsa brilio.net 0-800-1-555-999, Selasa (13/10).
Setelah berusaha dan bisa terlepas dari candu dengan tekadnya yang kuat demi masa depan, kini ia mengaku lebih rajin mengonsumsi air putih. Dan sejak peristiwa tersebut, Lian mencoba untuk mengubah nasib dengan merantau ke Jakarta bermodal Rp 23.000. Beberapa profesi pernah ia lakoni mulai dari pengamen, tukang sapu jalanan, dan penjual ikan. Tapi kini nasibnya sudah berubah, ia berhasil menjadi salah seorang talent di industri hiburan Tanah Air.
Cerita ini disampaikan oleh Lian Agatha melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu! (https://www.brilio.net/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar