Korban meninggal akibat menengguk miras oplosan di Bantul bertambah. Setelah kemarin tiga warga Bantul dipastikan meninggal, kini menyusul dua orang lainnya yang kehilangan nyawa.
Keseluruhan kelima korban itu yakni Sudarsiman alias Kenthut (50), warga Pedukuhan Kurahan, Desa Bantul, Bantul; Wahyu Defri Fantori (21), warga Kurahan, Bantul; Muhdiyanto, Warga Pedukuhan Brongseng, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul; Pardi (40), warga Pedukuhan Ngrancah, Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri; dan Kustiono (33), warga Kurahan, Bantul.
Menurut kesaksian ipar Sudarsiman, April (24), warga Pedukuhan Ngrancah ke penyidik Kepolisian Resor (Polres) Bantul, kejadian nahas yang menewaskan lima orang warga Bantul ini berawal saat Sudarsiman, Sabtu (4/2/2017) sekitar pukul 19.30 membeli miras oplosan di tempat Sumantoro alias Torek (33), warga Pedukuhan Gandekan, Desa Bantul, Bantul.
Di malam itu juga Sudarisman beserta rekan-rekannya pergi dangdutan. Saat hura-hura itu Sudarsiman mendapat kabar menang togel, sehingga pesta miras oplosan berlanjut dengan membeli miras lagi ke tempat Sumantoro di malam yang sama.
“Awalnya korban (Sudarsiman) hanya membeli tiga bungkus plastik miras oplosan, dengan masing-masing plastik berisi satu liter. Lalu miras itu diminum dengan dua rekan korban (Sudarsiman), yakni Veri (23), warga desa Bantul, dan Pardi (40), warga Imogiri,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bantul, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anggaito Hadi Prabowo, Rabu (8/2/2017).
Dari kedua rekan Sudarsiman, satu orang kini dinyatakan meninggal akibat overdosis miras oplosan, sementara satunya dikabarkan selamat.
Dalam pesta miras oplosan itu, mulanya mereka tidak merasakan tanda-tanda membahayakan.
Setelah pesta miras, Sudarsiman memutuskan pulang ke rumah.
Diduga karena pusing akibat tenggukan miras dia sempat meminta anaknya membelikan kelapa muda, kemudian dia beristirahat.
“Selasa (7/2) dini hari sekitar pukul 02.00 korban (Sudarsiman) merasa mual, lalu minta diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah (Panembahan Senopati) Bantul,” imbuh Anggaito.
Di rumah sakit, Sudarsiman sempat mendapat perawatan medis, namun sekitar pukul 05.30 nyawanya melayang diduga overdosis.
Pasca meninggalnya Sudarsiman, ternyata selang beberapa jam setelahnya Wahyu Defri Fantori juga dinyatakan meninggal, setelah sebelumnya Wahyu sempat dilarikan di rumah sakit PKU Mumammadiyah Bantul sekitar pukul 06.00 dan dinyatakan meninggal pukul 08.30.
Di hari yang sama pula Muhdiyanto juga meninggal di RS PKU Muhamadiyah Bantul, dan Rabu (8/2/2017) menyusul Pardi dan Kustiono. (http://jogja.tribunnews.com/2017/02/08/korban-miras-oplosan-di-bantul-bertambah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar