Gejala epilepsi, (Foto: Healthmeup)
Seorang ibu di Colorado, Amerika Serikat, mengalihkan pengobatan anaknya ke ganja untuk keluhan kejang-kejang putrinya. Upaya ini sudah dimulai ketika putrinya berusia tiga bulan, dan biasanya terjadi 50 kali dalam sehari.
Lebih dalam, ibu tersebut memberikan anaknya ekstrak ganja melalui mulut, dimana ia menggunakan jenis ganja dengan tingkat tinggi cannabidiol (CBD). Setelah mengonsumsi obat itu, anaknya—bernama Charlotte—mengalami penurunan kejang secara drastis, yakni hanya dua sampai tiga kali per bulan, menurut hasil laporan yang diterbitkan Jurnal Epilepsia 22 Mei 2014.
Orangtua lain pun melaporkan pengalaman serupa. Dalam survei terbaru, dari 19 orangtua yang memberikan CBD, lebih dari setengah peserta survei mengaku bahwa kejadian kejang anaknya menurun setidaknya 80 persen usai meminum obat, seperti dilansir Foxnews, Jumat (23/5/2014).
Namun, para ahli menekankan bahwa laporan anekdotal (informasi didasarkan indikasi tindakan individu) tersebut tak cukup untuk membuktikan bahwa ganja bisa mengobati epilepsi . Sebagai contoh, ada kemungkinan bahwa beberapa pasien mengalami efek plasebo (ketika kejang pasien membaik, padahal hanya mengonsumsi pil plasebo).
Dr Maria Roberta Cilio, Direktur Penelitian Epilepsi Pediatrik di University of California, San Francisco, menerangkan bahwa penelitian lanjutan sangat dibutuhkan untuk melihat secara nyata keamanan dan efektivitas dari obat ganja medis ini. Kemudian, para peserta penelitian harus dites dengan mengonsumsi CBD dan plasebo untuk mengetahui hasilnya, apakah mengonsumsi ganja sebagai obat epilespsi terbilang aman dan efektif. Sebab, imbuh dia, seperti diketahui mengonsumsi ganja bisa merusak otak seseorang, apalagi anak-anak. (health.okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar