Ini berita benar benar membuat kita
prihatin luar biasa,padahal dari segi umur,polisi malang ini barulah
berusia sangat belia tetapi dengan cara matinya yang begitu mengejutkan
membuat kita bertanya,kenapa sih kok iya seorang penegak hukum berada di
tempat tak semestinya dan apesnya adalah meninggal karena over
dosis,sebegitu terbukakah akses polisi untuk mengkonsumsi obat obatan
terlarang ini,kematian Bripda JVG adalah tamparan yang menyakitkan bagi
korps polisi ditengah upaya mereka untuk berbuat lebih baik lagi.
Konon Bripda JVG ini adalah petugas kepolisian dari Polda Sulut, sumber .Dengan
berita yang menyedihkan ini,kita berharap agar jajaran kepolisian lebih
tegas untuk merazia tempat tempat hiburan yang di tenggarai masih
merupakan sarangnya distribusi obat obatan yang memang dilarang di
wilayah hukum Indonesia,sesungguhnya ini adalah hal yang membuat kita
tetap waspada dengan pergerakan para mafia perdagangan narkotika.
Sudah saatnya polisi tetap mewaspadai
peredaran dan rantai pergerakan distribusi obat obatan
terlarang,bagaimanapun jumlah pengguna narkotika di negeri tercinta ini
terus membengkak,jangan ada lagi orang orang di usia produktif malah
mati dengan cara yang tak semestinya,kali ini pekerjaan rumah polisi
semakin bertambah,sudah saatnya kita pun membantu tugas kepolisian agar
mata rantai narkotika dapat kita putus dengan segera.
Semoga tak ada lagi berita polisi yang
tewas gara gara overdosis,sungguh tragis bukan jika institusi yang
menjadi penjaga gawang untuk menyelamatkan anak bangsa dari gempuran
narkoba,malah anggotanya sendiri yang tewas karena over dosis,di
diskotik pula,apa kata dunia? (topik irawan/metro.kompasiana.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar