Menghilangkan Kebiasaan Buruk
Karma tidak selalu diciptakan dengan perbuatan buruk; tapi juga berasal dari
kebiasaan kita. Otak kita menipu kita dengan menekan sebuah tombol yang secara
otomatis memainkan lagi reaksi yang sama ketika situasi yang serupa terjadi.
Jadi kita harus berpikir dengan jernih. Apapun yang membuat kita merasa tidak
enak atau apapun yang membuat kita bersedih, itu hanyalah sebuah awal dari
bencana, dan kita harus menepis perasaan itu bukannya terus terpengaruh atau
terikat dengan kebiasaan kita. Ini sangat mudah.
Menghilangkan Kecanduan dalam Dua Puluh Satu Hari
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Center Florida, A.S. 9 Juni 2001 (Asal
dalam bahasa Inggris)
T: Bagaimana kami dapat membantu orang lain dalam mengatasi kecanduan mereka?
G: Seperti kecanduan alkohol dan narkoba? Anda hanya dapat mendorong mereka jika
mereka menginginkannya, tapi mereka harus membantu diri mereka sendiri. Dan jika
mereka sedang mencoba membantu diri mereka, Anda harus mendorong mereka dan
mendukung mereka sebisa Anda. Tapi hanya bagi mereka yang sanggup membantu diri
mereka sendiri. Anda tinggal menunggu, untuk mendorong dan mendukung. Ini sangat
sulit. Tapi jika mereka benar-benar ingin menghilangkan kebiasaannya, ini dapat
terjadi dalam tiga minggu. Kebiasaan apa saja dapat hilang dalam tiga minggu,
jadi katakan pada mereka untuk diam di rumah selama dua puluh satu hari. Maka
kebiasaan apa pun juga akan hilang. Anda dapat menepis segalanya dalam tiga
minggu jika Anda berpantang setiap hari selama dua puluh satu hari itu. Jadi
jika mereka dapat bertahan hidup sampai hari itu, maka mereka sudah selesai
dengan kecanduan mereka.
T: Apa saja yang harus mereka lakukan dalam waktu dua puluh satu hari itu?
G: Berpantang. Yaitu berpantang dari apapun yang membuat kecanduan. Misalnya,
jika mereka itu alkoholik, mereka harus berpantang dari minuman yang beralkohol.
Bersihkan kulkas dan menjauh dari teman-teman peminum. Bahkan jangan bermimpi ke
tempat-tempat minum; meski di dalam mimpi, jangan pernah ke sana! Jangan
dekat-dekat dengan toko minuman. Ke mana pun mereka pergi berbelanja mereka
harus menutup mata terhadap yang lain dan hanya menuju langsung ke tempat yang
ingin mereka tuju. Misalnya, jika mereka ingin membeli mentega, mereka harus
menutup mata pada barang yang lain dan langsung menuju ke bagian penjualan
mentega saja. Dan jangan melirik ke sana sini karena di mana-mana pasti ada
alkohol.
Sementara itu, mereka harus mengganti konsumsi alkohol dengan hal lain yang juga
mereka sukai tapi yang tidak berbahaya. Misalnya, jika mereka senang menonton
film, mereka harus hanya menonton film saja sepanjang waktu. Jika perlu, mereka
dapat mengunyah permen karet untuk membuat mulut mereka tetap sibuk. Dan mereka
dapat terus minum: Kapan saja mereka merasa ingin minum alkohol, mereka harus
langsung minum susu kedelai atau jus buah sebagai pengganti. Juga jika mereka
terbiasa minum alkohol dari botol-botol tertentu, mereka dapat mengisi jus ke
dalam botol tersebut dan tetap minum dari botol itu juga. Gantilah dengan
sesuatu yang juga menyenangkan dan menarik tapi tidak membahayakan.
Mereka harus sering pergi ke kegiatan-kegiatan olah raga dan bertemu dengan
teman-teman yang sangat mendukung. Mereka dapat pergi ke dokter, pindah rumah
dan mungkin mengganti pekerjaan. Atau, jika tidak ada lagi yang diperlukan,
mungkin mereka dapat mengubah sesuatu dalam gaya hidup mereka. Misalnya, jika
mereka selalu ingin bermain bola kaki tapi tidak pernah punya waktu untuk
melakukannya, maka mereka sekarang dapat melakukannya; atau apapun yang dapat
mengisi waktu mereka selama dua puluh satu hari. Dan mereka akan melupakan semua
kecanduan mereka.
Teman berperan sangat penting, tapi hanya teman-teman yang baik. Mereka juga
merasa bahwa hidup itu begitu membosankan sehingga mereka minum terus, dan
semakin mereka minum semakin berkurang kegiatan mereka. Semakin berkurang
kegiatan, maka semakin mereka merasa jemu. Dan ini terus berlanjut seperti
lingkaran setan. Mereka harus mengonsumsi kebiasaan ini agar mereka dapat merasa
lebih baik. Mereka sendiri juga harus berpikir; misalnya, hal apa yang
sebelumnya dapat membuat mereka merasa lebih baik dalam hidup mereka sejak
kanak-kanak hingga sekarang? Aktivitas apa saja yang dapat membuat mereka merasa
lebih bahagia? Anda catat itu, “nomor satu”. Orang-orang manakah yang paling
mendukung dan membahagiakan mereka ketika ditemani? Anda catat lagi, “nomor
dua”. Tempat bagaimanakah yang dapat membuat mereka amat bahagia misalnya
suasana menyenangkan apa yang tak terlupakan? Anda catat itu juga, “nomor tiga”.
Dan kemudian mereka harus memastikan bahwa mereka merasakan hal itu sepanjang
waktu; itu sangat penting bagi mereka sehingga hidup mereka akan bahagia,
terpenuhi, dan menarik. Mereka akan memiliki cukup kekuatan dan semangat untuk
terus maju agar dapat melupakan kebiasaan buruk mereka. Karena hanya duduk saja
di sana untuk mencoba menekan diri sendiri dengan tanpa ada kegiatan lainnya,
mereka bisa saja bunuh diri.
Ini memang sangat buruk, tapi jika ada seseorang yang mabuk keras pada malam
hari dan ketika ia pulang ke rumah lalu “tiba-tiba saja roboh”, sekalipun
sebotol alkohol ditaruh di depannya, ia bahkan tidak akan punya kesempatan lagi
untuk mengambilnya. Ia mungkin akan berusaha mengambilnya, tapi ia akan jatuh
tertidur di depan botol itu.
Penyebab Kecanduan Alkohol
T: Apa yang menyebabkan masalah alkoholisme? Apa yang menyebabkan orang menjadi kecanduan alkohol?
G: Ini ada banyak sebab. Pertama, banyak orang yang terlalu lemah, dan mereka
tidak dapat melawan godaan untuk lari dari masalah mereka. Bukannya menghadapi
masalah mereka, tapi mereka malah lari. Orang-orang melarikan diri dari masalah
mereka dengan berbagai cara. Beberapa orang memilih lari ke alkohol. Beberapa
orang memilih benar-benar lari dari sumber masalah, atau dari orang-orang yang
mereka pikir penyebab dari masalah dan kekecewaan mereka. Bukannya saling
menyelesaikan masalah satu sama lain, bicara satu sama lain, mereka malah lari.
Mereka menggunakan berbagai alasan, atau pergi ke rumah tetangga, mengunjungi
teman-teman lain atau melakukan apa saja untuk lari dari pembicaraan. Atau
bukannya saling menjelaskan kepada yang marah, tapi mereka malah lari saja.
Dan ada pula orang lain yang tidak dapat bicara, tidak dapat lari karena mereka
tidak punya kesempatan, tidak punya pilihan atau terlalu malas untuk lari, dan
kemudian mereka mengonsumsi alkohol. Lari dalam pikiran, berpura-pura tuli atau
bisu dengan dunia, mereka mengacaukan diri mereka sendiri. Dan mereka membuat
diri mereka sendiri kacau supaya orang-orang bahkan tidak akan mengganggu atau
bicara dengan mereka, dan mereka berpura-pura mati saja. Inilah cara untuk lari
dari masalah mereka. Orang-orang ini lemah. Itu saja. Ini adalah tanda dari
suatu kelemahan.
Karena kita semua anak-anak Tuhan, kita sudah terbiasa dengan kebahagiaan
surgawi di atas Surga. Dan ketika kita datang ke sini, tidak ada yang kita
sukai. Semuanya sangat menakutkan, dan segalanya sangat sulit bagi kita. Dan
kemudian ketika kita mendapat beberapa masalah, kita tidak dapat menahannya
lagi. Lalu kita mencoba melarikan diri. Kita mencoba menemukan kembali kedamaian
yang pernah kita miliki ketika di Surga. Kemudian kita menggunakan segala macam
pengganti untuk menghilangkan masalah. Itu saja. Jadi itulah penyebab kecanduan
alkohol. Mereka beralih ke alkohol, atau ke narkoba, atau ke apa saja, atau ke
wanita, atau berjudi. Dan juga kadang roh-roh buruk juga merasuki mereka dan
membuat mereka minum bila mereka lemah. Jika mereka tidak terlalu percaya kepada
Tuhan, dan mereka terlalu banyak berpikiran negatif dan buruk, maka mereka juga
akan menarik elemen-elemen buruk. Ketika saya berbicara mengenai roh, ini bukan
berarti para hantu saja. Ada banyak elemen buruk dan di mana-mana, dan elemen
baik juga ada. Jika kita membersihkan diri kita dan menjadi orang yang baik,
maka energi kita juga baik serta kita akan menarik lebih banyak energi dan lebih
banyak elemen positif yang akan mengelilingi kita ke mana saja. Dan jika kita
tidak baik, kita akan menjadi gelap dan kita akan menarik lebih banyak elemen
buruk ke dalam suasana di sekeliling kita. Tahukah Anda dari mana elemen-elemen
buruk dan baik ini berasal? Dari lingkungan masyarakat. Ketika orang-orang
berpikiran buruk, mereka akan menciptakan elemen buruk, dan energi buruk inilah
yang membuat kita celaka. Jika kita menjadi tidak baik dan terkena elemen buruk
seperti ini, kita akan dikuasai oleh roh-roh jahat.
Jika kita bersih, murni, serta meningkatkan pikiran dan jiwa kita ke tingkatan
yang mulia, kita akan menarik lebih banyak energi mulia dan elemen-elemen mulia
dari sekelompok orang-orang mulia yang berpikiran mulia, baik dan indah. Kita
akan menarik hal-hal itu. Jadi, jika orang-orang buruk yang memberikan kita
tekanan hidup ini juga ingin lari saja dan tidak mau meningkatkan diri mereka
sendiri, mereka juga akan menarik energi buruk ini dari orang-orang yang
memancarkan pikiran-pikiran buruk. Karena apa pun yang kita pikirkan, apa pun
yang kita katakan, kita akan memancarkan energi ke udara yang bergentayangan ke
mana saja. Dan siapa saja yang masuk ke dalam kelompok itu, mereka akan mendapat
energi buruk ini.
Jadi orang-orang yang alkoholik, kadang seperti itu. Atau para penjudi, maksud
saya para pencandu, mereka juga akan seperti itu. Tapi tidak usah menyalahkan
roh-roh ini atas segalanya. Salahkan saja diri Anda. Kita harus memilih. Itulah
mengapa saya selalu berkata, “Pilihlah gaya hidup Anda”. Anda harus memilih apa
saja yang ingin Anda lakukan. Anda harus memilih itu dengan seluruh upaya Anda,
jika tidak Anda adalah orang yang lemah dan semua energi buruk ini akan
menyergap Anda sehingga Anda tidak dapat bangkit lagi. Sekali saja Anda jatuh,
akan sangat sulit untuk bangun lagi. Jadi mohon pilihlah cara hidup Anda. (http://www.godsdirectcontact.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar