25 Juni 2014

Cara untuk Menghilangkan Kecanduan dalam Dua Puluh Satu Hari


Menghilangkan Kebiasaan Buruk

Karma tidak selalu diciptakan dengan perbuatan buruk; tapi juga berasal dari kebiasaan kita. Otak kita menipu kita dengan menekan sebuah tombol yang secara otomatis memainkan lagi reaksi yang sama ketika situasi yang serupa terjadi. Jadi kita harus berpikir dengan jernih. Apapun yang membuat kita merasa tidak enak atau apapun yang membuat kita bersedih, itu hanyalah sebuah awal dari bencana, dan kita harus menepis perasaan itu bukannya terus terpengaruh atau terikat dengan kebiasaan kita. Ini sangat mudah.
Menghilangkan Kecanduan dalam Dua Puluh Satu Hari
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Center Florida, A.S. 9 Juni 2001 (Asal dalam bahasa Inggris)
T: Bagaimana kami dapat membantu orang lain dalam mengatasi kecanduan mereka?
G: Seperti kecanduan alkohol dan narkoba? Anda hanya dapat mendorong mereka jika mereka menginginkannya, tapi mereka harus membantu diri mereka sendiri. Dan jika mereka sedang mencoba membantu diri mereka, Anda harus mendorong mereka dan mendukung mereka sebisa Anda. Tapi hanya bagi mereka yang sanggup membantu diri mereka sendiri. Anda tinggal menunggu, untuk mendorong dan mendukung. Ini sangat sulit. Tapi jika mereka benar-benar ingin menghilangkan kebiasaannya, ini dapat terjadi dalam tiga minggu. Kebiasaan apa saja dapat hilang dalam tiga minggu, jadi katakan pada mereka untuk diam di rumah selama dua puluh satu hari. Maka kebiasaan apa pun juga akan hilang. Anda dapat menepis segalanya dalam tiga minggu jika Anda berpantang setiap hari selama dua puluh satu hari itu. Jadi jika mereka dapat bertahan hidup sampai hari itu, maka mereka sudah selesai dengan kecanduan mereka.
T: Apa saja yang harus mereka lakukan dalam waktu dua puluh satu hari itu?
G: Berpantang. Yaitu berpantang dari apapun yang membuat kecanduan. Misalnya, jika mereka itu alkoholik, mereka harus berpantang dari minuman yang beralkohol. Bersihkan kulkas dan menjauh dari teman-teman peminum. Bahkan jangan bermimpi ke tempat-tempat minum; meski di dalam mimpi, jangan pernah ke sana! Jangan dekat-dekat dengan toko minuman. Ke mana pun mereka pergi berbelanja mereka harus menutup mata terhadap yang lain dan hanya menuju langsung ke tempat yang ingin mereka tuju. Misalnya, jika mereka ingin membeli mentega, mereka harus menutup mata pada barang yang lain dan langsung menuju ke bagian penjualan mentega saja. Dan jangan melirik ke sana sini karena di mana-mana pasti ada alkohol.
Sementara itu, mereka harus mengganti konsumsi alkohol dengan hal lain yang juga mereka sukai tapi yang tidak berbahaya. Misalnya, jika mereka senang menonton film, mereka harus hanya menonton film saja sepanjang waktu. Jika perlu, mereka dapat mengunyah permen karet untuk membuat mulut mereka tetap sibuk. Dan mereka dapat terus minum: Kapan saja mereka merasa ingin minum alkohol, mereka harus langsung minum susu kedelai atau jus buah sebagai pengganti. Juga jika mereka terbiasa minum alkohol dari botol-botol tertentu, mereka dapat mengisi jus ke dalam botol tersebut dan tetap minum dari botol itu juga. Gantilah dengan sesuatu yang juga menyenangkan dan menarik tapi tidak membahayakan.
Mereka harus sering pergi ke kegiatan-kegiatan olah raga dan bertemu dengan teman-teman yang sangat mendukung. Mereka dapat pergi ke dokter, pindah rumah dan mungkin mengganti pekerjaan. Atau, jika tidak ada lagi yang diperlukan, mungkin mereka dapat mengubah sesuatu dalam gaya hidup mereka. Misalnya, jika mereka selalu ingin bermain bola kaki tapi tidak pernah punya waktu untuk melakukannya, maka mereka sekarang dapat melakukannya; atau apapun yang dapat mengisi waktu mereka selama dua puluh satu hari. Dan mereka akan melupakan semua kecanduan mereka.
Teman berperan sangat penting, tapi hanya teman-teman yang baik. Mereka juga merasa bahwa hidup itu begitu membosankan sehingga mereka minum terus, dan semakin mereka minum semakin berkurang kegiatan mereka. Semakin berkurang kegiatan, maka semakin mereka merasa jemu. Dan ini terus berlanjut seperti lingkaran setan. Mereka harus mengonsumsi kebiasaan ini agar mereka dapat merasa lebih baik. Mereka sendiri juga harus berpikir; misalnya, hal apa yang sebelumnya dapat membuat mereka merasa lebih baik dalam hidup mereka sejak kanak-kanak hingga sekarang? Aktivitas apa saja yang dapat membuat mereka merasa lebih bahagia? Anda catat itu, “nomor satu”. Orang-orang manakah yang paling mendukung dan membahagiakan mereka ketika ditemani? Anda catat lagi, “nomor dua”. Tempat bagaimanakah yang dapat membuat mereka amat bahagia misalnya suasana menyenangkan apa yang tak terlupakan? Anda catat itu juga, “nomor tiga”.
Dan kemudian mereka harus memastikan bahwa mereka merasakan hal itu sepanjang waktu; itu sangat penting bagi mereka sehingga hidup mereka akan bahagia, terpenuhi, dan menarik. Mereka akan memiliki cukup kekuatan dan semangat untuk terus maju agar dapat melupakan kebiasaan buruk mereka. Karena hanya duduk saja di sana untuk mencoba menekan diri sendiri dengan tanpa ada kegiatan lainnya, mereka bisa saja bunuh diri.
Ini memang sangat buruk, tapi jika ada seseorang yang mabuk keras pada malam hari dan ketika ia pulang ke rumah lalu “tiba-tiba saja roboh”, sekalipun sebotol alkohol ditaruh di depannya, ia bahkan tidak akan punya kesempatan lagi untuk mengambilnya. Ia mungkin akan berusaha mengambilnya, tapi ia akan jatuh tertidur di depan botol itu.

Penyebab Kecanduan Alkohol

T: Apa yang menyebabkan masalah alkoholisme? Apa yang menyebabkan orang menjadi kecanduan alkohol?
G: Ini ada banyak sebab. Pertama, banyak orang yang terlalu lemah, dan mereka tidak dapat melawan godaan untuk lari dari masalah mereka. Bukannya menghadapi masalah mereka, tapi mereka malah lari. Orang-orang melarikan diri dari masalah mereka dengan berbagai cara. Beberapa orang memilih lari ke alkohol. Beberapa orang memilih benar-benar lari dari sumber masalah, atau dari orang-orang yang mereka pikir penyebab dari masalah dan kekecewaan mereka. Bukannya saling menyelesaikan masalah satu sama lain, bicara satu sama lain, mereka malah lari. Mereka menggunakan berbagai alasan, atau pergi ke rumah tetangga, mengunjungi teman-teman lain atau melakukan apa saja untuk lari dari pembicaraan. Atau bukannya saling menjelaskan kepada yang marah, tapi mereka malah lari saja.
Dan ada pula orang lain yang tidak dapat bicara, tidak dapat lari karena mereka tidak punya kesempatan, tidak punya pilihan atau terlalu malas untuk lari, dan kemudian mereka mengonsumsi alkohol. Lari dalam pikiran, berpura-pura tuli atau bisu dengan dunia, mereka mengacaukan diri mereka sendiri. Dan mereka membuat diri mereka sendiri kacau supaya orang-orang bahkan tidak akan mengganggu atau bicara dengan mereka, dan mereka berpura-pura mati saja. Inilah cara untuk lari dari masalah mereka. Orang-orang ini lemah. Itu saja. Ini adalah tanda dari suatu kelemahan.
Karena kita semua anak-anak Tuhan, kita sudah terbiasa dengan kebahagiaan surgawi di atas Surga. Dan ketika kita datang ke sini, tidak ada yang kita sukai. Semuanya sangat menakutkan, dan segalanya sangat sulit bagi kita. Dan kemudian ketika kita mendapat beberapa masalah, kita tidak dapat menahannya lagi. Lalu kita mencoba melarikan diri. Kita mencoba menemukan kembali kedamaian yang pernah kita miliki ketika di Surga. Kemudian kita menggunakan segala macam pengganti untuk menghilangkan masalah. Itu saja. Jadi itulah penyebab kecanduan alkohol. Mereka beralih ke alkohol, atau ke narkoba, atau ke apa saja, atau ke wanita, atau berjudi. Dan juga kadang roh-roh buruk juga merasuki mereka dan membuat mereka minum bila mereka lemah. Jika mereka tidak terlalu percaya kepada Tuhan, dan mereka terlalu banyak berpikiran negatif dan buruk, maka mereka juga akan menarik elemen-elemen buruk. Ketika saya berbicara mengenai roh, ini bukan berarti para hantu saja. Ada banyak elemen buruk dan di mana-mana, dan elemen baik juga ada. Jika kita membersihkan diri kita dan menjadi orang yang baik, maka energi kita juga baik serta kita akan menarik lebih banyak energi dan lebih banyak elemen positif yang akan mengelilingi kita ke mana saja. Dan jika kita tidak baik, kita akan menjadi gelap dan kita akan menarik lebih banyak elemen buruk ke dalam suasana di sekeliling kita. Tahukah Anda dari mana elemen-elemen buruk dan baik ini berasal? Dari lingkungan masyarakat. Ketika orang-orang berpikiran buruk, mereka akan menciptakan elemen buruk, dan energi buruk inilah yang membuat kita celaka. Jika kita menjadi tidak baik dan terkena elemen buruk seperti ini, kita akan dikuasai oleh roh-roh jahat.
Jika kita bersih, murni, serta meningkatkan pikiran dan jiwa kita ke tingkatan yang mulia, kita akan menarik lebih banyak energi mulia dan elemen-elemen mulia dari sekelompok orang-orang mulia yang berpikiran mulia, baik dan indah. Kita akan menarik hal-hal itu. Jadi, jika orang-orang buruk yang memberikan kita tekanan hidup ini juga ingin lari saja dan tidak mau meningkatkan diri mereka sendiri, mereka juga akan menarik energi buruk ini dari orang-orang yang memancarkan pikiran-pikiran buruk. Karena apa pun yang kita pikirkan, apa pun yang kita katakan, kita akan memancarkan energi ke udara yang bergentayangan ke mana saja. Dan siapa saja yang masuk ke dalam kelompok itu, mereka akan mendapat energi buruk ini.
Jadi orang-orang yang alkoholik, kadang seperti itu. Atau para penjudi, maksud saya para pencandu, mereka juga akan seperti itu. Tapi tidak usah menyalahkan roh-roh ini atas segalanya. Salahkan saja diri Anda. Kita harus memilih. Itulah mengapa saya selalu berkata, “Pilihlah gaya hidup Anda”. Anda harus memilih apa saja yang ingin Anda lakukan. Anda harus memilih itu dengan seluruh upaya Anda, jika tidak Anda adalah orang yang lemah dan semua energi buruk ini akan menyergap Anda sehingga Anda tidak dapat bangkit lagi. Sekali saja Anda jatuh, akan sangat sulit untuk bangun lagi. Jadi mohon pilihlah cara hidup Anda. (http://www.godsdirectcontact.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar