25 Juni 2014

Edan, Masinis Ini Kemudikan KA di Bawah Pengaruh Shabu-Shabu



Operator kereta api Metro di Melbourne sedang menyelidiki bagaimana seorang masinis kereta api yang berada dalam pengaruh shabu-shabu diizinkan tetap mengemudikan kereta api setelah melakukan pelanggaran sinyal lampu merah.

Pengemudi itu memberi peringatan kepada pihak manajemen bahwa ia telah melanggar sinyal lampu merah dan dia dinstruksikan agar melewati stasiun kereta api terdekat di Albion dan menurunkan para penumpang di stasiun Sunshine demi menghindar kemacetan di jalur tersebut.

Ia kemudian menghentikan kereta api tanpa penumpang di stasiun St. Albans sebelum kembali ke kota untuk menjalani tes nakoba. Tes tersebut mendapati bahwa dalam sistem tubuh pengemudi itu kedapatan positif 10 kali di atas ambang batas pengaruh shabu-shabu.

Jurubicara Metro, Larisa Tait mengatakan, operator kereta api sedang menyelidiki bagaimana hal itu bisa terjadi. "Pengemudi itu sadar sepenuhnya. Dia mengatakan OK untuk melanjutkan, kami melakukan pemeriksaan catatan sejarah dari pengemudi tersebut, yang ternyata belum pernah membuat kesalahan," ujarnya.

"Kami beranggapan bahwa ia mampu mengendarai kereta api kosong tersebut dari stasiun Sunshine ke Stasiun St.Albans," tambah Larisa Tait.

Menurut Larisa Tait, pengemudi itu diskors dan kemudian dia mengundurkan diri. ""Kami menanggapi hal itu sangat serius, mengingat kami telah mengalami suatu insiden di mana hal ini terjadi," katanya.

"Kami sedang melakukan review untuk memastikan bahwa kami memiliki cukup pengecekan and perimbangan di tempat untuk memastikan bahwa insiden lain seperti ini tidak akan terjadi lagi," tambahnya. "Kami juga akan meningkatkan tes narkoba dan alkohol secara acak," jelas Tait.

Menteri Transportasi Victoria,Terry Mulder, mengatakan bahwa itu merupakan inisden yang mengganggu. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat merasa aman pada para pengemudi yang berada di belakang alat pengontrol kereta api dan trem," ujarnya.
(ANU/ABC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar