6 Juni 2014

Lapen

Lapen
Aneka Miras Lokal dan Kedainya di Jogja Miras atau minuman keras adalah minuman beralkohol yang dijual baik secara legal maupun ilegal. Meskipun legal, sebuah toko atau kedai minum yang tidak berijin resmi dari pemerintah akan dianggap ilegal. Tapi entah kenapa, sering juga kita lihat di televisi dan di media massa lainnya tentang perampasan ratusan botol miras legal oleh pemerintah. Mungkin toko yang jualan tidak memiliki ijin, atau si penjual lupa setor ‘pajak’ ke pak polisi, mungkin juga pokok masalah lain yang diluar nalar kita seperti misal penggrebekan toko miras oleh segerombolan ‘pemuda ka’bah’ yang sedang teler juga (seperti banyak terjadi di jogja pada awal tahun 2000an).Lapen adalah salah satu minuman lokal yang populer di Jogja. Miras jenis ini termasuk ilegal karena memang tidak diproduksi oleh pabrik miras dan tidak terdaftar secara resmi di direktori produk makanan dan minuman di pemerintah. Lapen diproduksi oleh industri kecil atau industri rumah tangga alias independen. Produsen lapen banyak tersebar di seluruh penjuru kota Jogja dan sekitarnya; setiap kecamatan tentunya memiliki produsen lapen dan kedainya. Seperti halnya Ciu atau Arak, lapen dijual tanpa kemasan dan biasanya dijual per liter. Wadah yang biasa digunakan adalah kantong plastik dan botol air mineral bekas. Tidak diketahui dengan pasti berapa kadar alkohol yang terkandung didalamnya karena tiap produsen memiliki takaran yang berbeda-beda. Lapen murni (tanpa campuran) umumnya terdiri dari alkohol murni (konsumsi) dan madu. Tapi ada juga lapen yang terbuat dari ethanol, rasanya lebih segar, lebih keras dan berbahaya. Lapen murni ini biasa disebut dengan ‘beningan’ dan warnanya menyerupai teh yang kental dan sepintas juga mirip dengan whiskey. Lapen juga dipercayai mengakibatkan kebutaan pada mata jika dikonsumsi terlalu banyak. Harga per liternya berkisar antara Rp. 7.000,- sampai dengan Rp. 20.000,-. Seiringnya waktu, terjadi banyak variasi miras murah meriah di Jogja.
Korban tewas akibat mengonsumsi minuman keras lapen memang tak pernah berkurang. Meski bukan fenomena baru, tapi tidak mudah membuat jera orang-orang untuk menegak lapen. Akibat pesta lapen yang digelar Jumat (23/2/2013) puluhan mahasiswa Timor Leste di Jogja terkapar tak berdaya dan satu orang meregang nyawa. (sumber: http://muhammadrifki27.blogdetik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar