BNNP DKI akan melakukan penyelidikan dan pemantauan indikasi peredaran di kalangan pejabat dan artis. Ini adalah peringatan buat pejabat pemerintahan, artis, elit politik dan selebritis yang identik dengan gaya hidup hedonis.
Demikian siaran pers yang dikirim aktivis anti narkoba, S.S Budi Rahardjo kepada Kantor Berita Politik RMOL (Kamis, 25/12).
Menurut BNNP DKI, jika selama ini target operasi penyalahgunaan narkoba dilakukan di tempat hiburan malam, namun tahun depan akan bergeser dengan mengubah operasi secara tertutup ke rumah pribadi, kos-kosan, pesta pribadi bahkan tempat wisata yang selama ini disinyalir sebagai ajang pesta narkoba. Salah satu targetnya adalah kepulauan Seribu.
BNNP DKI akan menindaklanjuti informasi masyarakat mengenai adanya kemungkinan dugaan peredaran narkoba di tempat wisata seperti kepulauan seribu. Pihak BNNP telah berkoordinasi dengan Bupati Kepulauan Seribu untuk menggelar operasi P4GN di daerah wisata di kepulauan Seribu yang diduga menjadi tempat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
BNNP DKI tahun depan juga akan tetap memantau lingkungan sekolah yang rentan disusupi Narkoba. Diantaranya mengadakan pemberdayaan karya seni sekolah bersih Narkoba dan pembentukan Satgas Anti Narkoba di lingkungan sekolah di Jakarta.
Selama tahun 2014 kemarin BNNP DKI berhasil mengkader 150 siswa sebagai anggota Satgas Anti Narkoba dari 5 sekolah. Serta 150 mahasiswa dari 5 Perguruan Tinggi. Ditambah 150 kader dari lima instansi pemerintah dan 150 kader dari 5 Organisasi Masyarakat.
BNNP DKI juga membentuk advokasi jejaring anti narkoba di lingkungan Dinas Kesehatan. Jumlah pesertanya mencapai 2.500 orang di 5 suku dinas kesehatan. Pembentukan ini juga melibatkan partisipasi masyarakat hingga tingkat kelurahan yang diikuti 500 orang di 10 kelurahan. Juga di perusahaan swasta.
Selama 2014, BNNP DKI juga menggelar tes urine di 6 instansi pemerintah dengan total jumlah peserta sebanyak 2.341 orang. Tes urine terbesar dilakukan di Polda Metro Jaya dengan jumkah peserta 1.155. Tes urine juga digelar di instansi swasta dengan jumlah peserta 1.902 orang. Tes urine di 3 sekolah di Jakarta dengan jumlah peserta 1.358 orang serta di kampus dengan 200 orang.
BNNP DKI Jakarta selama 2014 juga melakukan pertemuan mantan pecandu, keluarga dan pasca rehabilitasi dilakukan sebanyak 6 kali dengan total jumlah peserta sebanyak 180 orang.
BNNP DKI selama 2014 juga mampu mengungkap 3 kasus narkotika dengan jumlah tersangka sebanyak 3 prang dan jumlah barang bukti 101,68 gram shabu. Selama menggelar operasi P4GN di tempat hiburan malam sebanyak 20 kali, BNNP DKI berhasil mengamankan 334 pengunjung yang terindikasi menggunakan narkotika dan psikotropika. [www.merdeka.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar