by Aisa Tios, dr. Kesehatan Umum
Sebagian dari anda mungkin pernah mendengar nama-nama
besar ini. Anthony Hopkins adalah seorang aktor yang mungkin lebih sering
dikenal lewat perannya sebagai seorang kanibal sadis di “Silence of the Lambs". Betty Ford adalah seorang politisi, istri mantan presiden Amerika Serikat.
Keith Urban, seorang penyanyi country terkenal di Australia. Kesamaan dari
mereka adalah semuanya pernah menjadi pecandu alkohol berat dan berhasil
mengatasinya.
Langkah 1:
Berkaca!
Seperti semua jenis kecanduan atau adiksi, kunci untuk
berhasil mengatasi kecanduan ini hanya satu. Diri Anda sendiri. Evaluasi keuntungan
dan kerugian dari kecanduan alkohol Anda. Pikirkan apa dampak alkohol bagi anda
selama ini. Dampak bagi Anda pribadi, dampak bagi pekerjaan anda, dampak bagi
keluarga dan orang-orang terdekat Anda. “Sekarang apakah anda sudah mengakui
bahwa anda adalah seorang alkoholik?”Bila jawabannya ya, pertanyaan berikutnya
adalalah: “Apakah anda mau berusaha mengatasi kecanduan ini?”. Bila jawaban anda juga ya maka anda akan siap untuk memulai perjalanan ini.
Langkah 2:
Tentukan tujuan anda!
Ada dua tujuan yang dapat anda tentukan, apakah anda
ingin:
- Mengurangi (Reduction)
Menentukan berapa banyak anda mengurangi frekuensi dan kuantitas alkohol anda.
Usahakan minimal dalam seminggu, anda minimal tidak minum sama sekali selama
dua hari. Buat pengurangannya bertahap dan tentukan batas waktu yang realistis
dimana anda akan berhenti sama sekali.
- Absen (Abstinence)
Menentukan gol anda untuk menghentikan sama sekali konsumsi alkohol anda.
Tentukan kapan anda akan berhenti sama sekali. Setelah itu cari bantuan. Ketika
anda sudah menentukan tujuan anda, hal-hal yang dapat anda mulai lakukan
adalah:
– Singkirkan semua alkohol atau apapun hal yang
mengingatkan atau membuat anda ingin meraih minuman tersebut.
– Beritahukan apa yang anda kerjakan pada orang terdekat
yang anda percaya. Orang terdekat itu juga yang sebaiknya menjadi pendamping
anda selama anda dalam proses ini.
– Jaga jarak anda dari lingkungan sekitar anda yang
mungkin akan mendorong anda untuk minum alkohol (teman-teman peminum, bar-bar,
dan sebagainya).
– Bila anda sebelumnya pernah mencoba berhenti dan
gagal, pelajari kesalahan anda di masa lalu dan jangan ulangi!
Langkah 3: Apa
yang dapat anda lakukan?
Sebelumnya, anda dapat berkonsultasi dengan dokter
untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya untuk menghilangkan ketergantungan
terhadap alkohol. Dapat saja anda lakukan sendiri, bisa juga anda lakukan
dengan bantuan dari luar.
Tipe Program
Penanganan Alkohol
1. Rehabilitasi Masuk ke panti rehabilitasi khusus
yang berlisensi dan berpengalaman dalam mengatasi ketergantungan terhadap
alkohol. Biasanya orang yang bersangkutan akan tinggal dalam panti dan
mengikuti program yang ada selama 30 – 90 hari. Salah satunya, mungkin anda
pernah mendengar program 12 langkah (12 step program). Ini dapat menjadi
inisiasi anda dalam mengatasi adiksi alkohol. Program 12 langkah ini adalah
program untuk mempersiapkan diri anda secara mental. Metode yang dicetuskan
oleh Alcoholic Anonymous (AA) banyak digunakan di berbagai panti rehabilitasi.
2. Gabungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Dalam program
ini, pasien menjalani rawat jalan dengan catatan bahwa pasien memiliki situasi
yang cukup stabil di luar tetapi tetap memerlukan pengobatan. Oleh karena itu,
program gabungan ini mewajibkan pasien untuk pergi terapi di rumah sakit selama
4 – 6 jam setiap sesinya. Setiap minggu dapat berlangsung 3 – 5 sesi.
3. Rawat Jalan Intensif Pasien dapat menjalani rawat
jalan intensif di mana pasien diwajibkan berkomitmen untuk menyediakan 2 – 4
jam setiap harinya selama paling tidak 3 kali seminggu. Dalam hal ini, tujuan
dari rawat jalan intensif biasanya untuk mencegah relaps.
4. Konseling Konseling biasanya dikombinasikan dengan
tipe perawatan yang lain dan lebih berkonsentrasi untuk mencari lebih dalam
soal penyebab ketergantungan dan sebagainya. Sebagai seorang pecandu alkohol,
penting untuk mengetahui bahwa anda tidak sendiri dan banyak pihak akan dengan
senang hati membantu anda. Siapa yang anda bisa minta bantuan? Pertama, tentu saja keluarga dan
orang-orang terdekat anda mempunyai peran yang tidak kalah penting dalam
perjuangan anda melawan alkoholisme.
Kedua, organisasi-organisasi sekitar anda, seperti: organisasi kegamaan,
Alcoholic Anonymous (AA), dan sebagainya. Sering kali, alkohol hanya menjadi
bentuk pelarian seseorang dari masalahnya. Bicarakan dengan orang-orang yang
akan mendukung usaha anda melawan alkoholisme. Bila perlu, lakukan konseling
dengan seorang psikolog atau psikiater.
5. Brief Intervention (Intervensi Singkat) Brief
Intervention yang memiliki program dasar FRAMES hanya cocok untuk orang yang
memiliki risiko ketergantungan, bukan untuk mereka yang sudah mengalami
ketergantungan berat. Program ini biasanya berlangsung dalam beberapa sesi di
mana setiap sesi berlangsung selama 5 – 45 menit.
F = Feedback (menentukan resiko yang dihadapi pasien)
R = Responsibility (menegaskan tanggung jawab pasien
dalam memperbaiki hidupnya)
A = Advice (memberikan nasihat untuk mengurangi atau
menghilangkan ketergantungan)
M = Menu (menentukan langkah-langkah apa yang dapat
dilakukan bersama-sama)
E = Empathic Interviewing (wawancara dengan pasien
lebih dalam mengenai ketergantungannya)
S = Self Efficacy (menumbuhkan rasa percaya diri
pasien dalam melawan ketergantungannya)
Detoksifikasi:
Apa yang dilakukan?
Pada umumnya, orang beranggapan proses detoksifikasi
adalah proses pengeluaran racun dari tubuh tetapi sebetulnya bukan demikian.
Detoksifikasi alkohol adalah suatu program di mana gejala alcohol withdrawal diminimalkan ketika anda berhenti minum alkohol.
Program detoksifikasi ini dapat dilaksanakan di rumah (rawat jalan), institusi
khusus (panti rehabilitasi), ataupun rumah sakit. Di mana dan bagaimana program
detoksfikasi ini dijalankan akan melihat dari kebutuhan pasien dan opini
profesional dokter yang menanganinya. Pada dasarnya proses detoksifikasi
berlangsung sebagai berikut:
– Dokter akan memberikan obat dosis tinggi (misal:
golongan obat benzodiazepine) pada hari pertama anda berhenti minum alkohol.
– Dosis akan dikurangi secara bertahap selama 5 – 7
hari kemudian. Biasanya hal ini akan paling tidak meminimalkan gejala
withdrawal yang tidak nyaman bagi pasien.
– Selama detoksifikasi, sama sekali tidak boleh minum
alkohol.
– Dalam perawatan, dokter atau suster berkompetensi
akan mengecek kondisi dan keadaan pasien termasuk menilai apakah pasien minum
alkohol atau tidak dengan breath analyzer.
Gejala-gejala withdrawal sebagai berikut: merasa gugup
atau panik selama beberapa hari berikutnya, mengalami kesulitan tidur selama
beberaba hari berikutnya.
Selama proses detoksifikasi berlangsung, biasanya
pasien akan diberikan suplemen vitamin, terutama vitamin B1. Vitamin B1
diberikan karena pasien ketergantungan alkohol sering kali tidak menata dietnya
dengan baik sehingga dapat kekurangan vitamin B1. Kekurangan vitamin B1 (thiamine) dapat berisiko gangguan sistem
saraf (kerusakan otak) yang berupa Wernicke Encelopathy.
Langkah 4 : Mencegah Terjadinya Adiksi Ulang.
Adiksi alkohol adalah sebuah tantangan bagi
penderitanya. Tak jarang, relapse bisa saja terjadi pada mantan pecandu alkohol
sehingga usaha yang sebelumnya dibangun susah payah buyar dalam sekejap. Tetapi
sangat penting untuk bersikap disiplin dalam mencegah terjadinya adiksi ulang.
Oleh karena itu, proses untuk membangun ketahanan mental anda memang bukan
perkara mudah. Hal ini harus dipupuk terus menerus dan memakan waktu
berbulan-berbulan, bahkan bertahun-tahun.
Secara medis, setelah proses detoksifikasi, pasien
dapat diberikan obat untuk beberapa bulan seperti:
– Acamprosate: obat yang diresepkan oleh dokter untuk
mengurangi rasa “ingin” untuk minum alkohol.
– Naltrexone: obat alternative tetapi biasanya
diberikan oleh dokter spesialis.
– Disulfiram: obat yang diresepkan oleh dokter. Obat
ini dapat menimbulkan gejala-gejala yang tidak nyaman (panas, mual muntah,
sakit kepala, dan berdebar-debar) bila anda minum alkohol. Obat ini mungkin
dapat diibaratkan semacam penangkal sehingga anda merasa tidak enak ketika
minum alkohol.
Akhir kata, melawan ketergantungan alkohol memang
tidak mudah tapi bukan berarti tidak mungkin. Jangan putus asa bila anda gagal
pertama kali. Teruslah berusaha untuk menghilangkan ketergantungan terhadap
alkohol. Jadilah seperti Anthony Hopkins, Betty Ford, dan Keith Urban yang
berhasil melawan ketergantungan ini! (http://www.tanyadok.com/kesehatan/seribu-jalan-dalam-penanganan-alkoholisme
| TanyaDok.com)
Sumber:
http://www.helpguide.org/mental/alcohol_abuse_alcoholism_help_treatment_prevention.htm
http://www.sign.ac.uk/pdf/sign74.pdf 3.
http://www.patient.co.uk/health/Alcohol-Detoxification.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar