5 Februari 2015

Langkah demi Langkah: Katakan Tidak kepada Alkohol!



by Aisa Tios, dr. Kesehatan Umum

Sebagian dari anda mungkin pernah mendengar nama-nama besar ini. Anthony Hopkins adalah seorang aktor yang mungkin lebih sering dikenal lewat perannya sebagai seorang kanibal sadis di “Silence of the Lambs". Betty Ford adalah seorang politisi, istri mantan presiden Amerika Serikat. Keith Urban, seorang penyanyi country terkenal di Australia. Kesamaan dari mereka adalah semuanya pernah menjadi pecandu alkohol berat dan berhasil mengatasinya.
Langkah 1: Berkaca!
Seperti semua jenis kecanduan atau adiksi, kunci untuk berhasil mengatasi kecanduan ini hanya satu. Diri Anda sendiri. Evaluasi keuntungan dan kerugian dari kecanduan alkohol Anda. Pikirkan apa dampak alkohol bagi anda selama ini. Dampak bagi Anda pribadi, dampak bagi pekerjaan anda, dampak bagi keluarga dan orang-orang terdekat Anda. “Sekarang apakah anda sudah mengakui bahwa anda adalah seorang alkoholik?”Bila jawabannya ya, pertanyaan berikutnya adalalah: “Apakah anda mau berusaha mengatasi kecanduan ini?”. Bila jawaban anda juga ya maka anda akan siap untuk memulai perjalanan ini.
Langkah 2: Tentukan tujuan anda!
Ada dua tujuan yang dapat anda tentukan, apakah anda ingin:
- Mengurangi (Reduction) Menentukan berapa banyak anda mengurangi frekuensi dan kuantitas alkohol anda. Usahakan minimal dalam seminggu, anda minimal tidak minum sama sekali selama dua hari. Buat pengurangannya bertahap dan tentukan batas waktu yang realistis dimana anda akan berhenti sama sekali.
- Absen (Abstinence) Menentukan gol anda untuk menghentikan sama sekali konsumsi alkohol anda. Tentukan kapan anda akan berhenti sama sekali. Setelah itu cari bantuan. Ketika anda sudah menentukan tujuan anda, hal-hal yang dapat anda mulai lakukan adalah:
– Singkirkan semua alkohol atau apapun hal yang mengingatkan atau membuat anda ingin meraih minuman tersebut.
– Beritahukan apa yang anda kerjakan pada orang terdekat yang anda percaya. Orang terdekat itu juga yang sebaiknya menjadi pendamping anda selama anda dalam proses ini.
– Jaga jarak anda dari lingkungan sekitar anda yang mungkin akan mendorong anda untuk minum alkohol (teman-teman peminum, bar-bar, dan sebagainya).
– Bila anda sebelumnya pernah mencoba berhenti dan gagal, pelajari kesalahan anda di masa lalu dan jangan ulangi!
Langkah 3: Apa yang dapat anda lakukan?
Sebelumnya, anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya untuk menghilangkan ketergantungan terhadap alkohol. Dapat saja anda lakukan sendiri, bisa juga anda lakukan dengan bantuan dari luar.
Tipe Program Penanganan Alkohol
1. Rehabilitasi Masuk ke panti rehabilitasi khusus yang berlisensi dan berpengalaman dalam mengatasi ketergantungan terhadap alkohol. Biasanya orang yang bersangkutan akan tinggal dalam panti dan mengikuti program yang ada selama 30 – 90 hari. Salah satunya, mungkin anda pernah mendengar program 12 langkah (12 step program). Ini dapat menjadi inisiasi anda dalam mengatasi adiksi alkohol. Program 12 langkah ini adalah program untuk mempersiapkan diri anda secara mental. Metode yang dicetuskan oleh Alcoholic Anonymous (AA) banyak digunakan di berbagai panti rehabilitasi.
2. Gabungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Dalam program ini, pasien menjalani rawat jalan dengan catatan bahwa pasien memiliki situasi yang cukup stabil di luar tetapi tetap memerlukan pengobatan. Oleh karena itu, program gabungan ini mewajibkan pasien untuk pergi terapi di rumah sakit selama 4 – 6 jam setiap sesinya. Setiap minggu dapat berlangsung 3 – 5 sesi.
3. Rawat Jalan Intensif Pasien dapat menjalani rawat jalan intensif di mana pasien diwajibkan berkomitmen untuk menyediakan 2 – 4 jam setiap harinya selama paling tidak 3 kali seminggu. Dalam hal ini, tujuan dari rawat jalan intensif biasanya untuk mencegah relaps.
4. Konseling Konseling biasanya dikombinasikan dengan tipe perawatan yang lain dan lebih berkonsentrasi untuk mencari lebih dalam soal penyebab ketergantungan dan sebagainya. Sebagai seorang pecandu alkohol, penting untuk mengetahui bahwa anda tidak sendiri dan banyak pihak akan dengan senang hati membantu anda. Siapa yang anda bisa minta bantuan? Pertama, tentu saja keluarga dan orang-orang terdekat anda mempunyai peran yang tidak kalah penting dalam perjuangan anda melawan alkoholisme.
Kedua, organisasi-organisasi sekitar anda, seperti: organisasi kegamaan, Alcoholic Anonymous (AA), dan sebagainya. Sering kali, alkohol hanya menjadi bentuk pelarian seseorang dari masalahnya. Bicarakan dengan orang-orang yang akan mendukung usaha anda melawan alkoholisme. Bila perlu, lakukan konseling dengan seorang psikolog atau psikiater.
5. Brief Intervention (Intervensi Singkat) Brief Intervention yang memiliki program dasar FRAMES hanya cocok untuk orang yang memiliki risiko ketergantungan, bukan untuk mereka yang sudah mengalami ketergantungan berat. Program ini biasanya berlangsung dalam beberapa sesi di mana setiap sesi berlangsung selama 5 – 45 menit.
F = Feedback (menentukan resiko yang dihadapi pasien)
R = Responsibility (menegaskan tanggung jawab pasien dalam memperbaiki hidupnya)
A = Advice (memberikan nasihat untuk mengurangi atau menghilangkan ketergantungan)
M = Menu (menentukan langkah-langkah apa yang dapat dilakukan bersama-sama)
E = Empathic Interviewing (wawancara dengan pasien lebih dalam mengenai ketergantungannya)
S = Self Efficacy (menumbuhkan rasa percaya diri pasien dalam melawan ketergantungannya)
Detoksifikasi: Apa yang dilakukan?
Pada umumnya, orang beranggapan proses detoksifikasi adalah proses pengeluaran racun dari tubuh tetapi sebetulnya bukan demikian. Detoksifikasi alkohol adalah suatu program di mana gejala alcohol withdrawal diminimalkan ketika anda berhenti minum alkohol. Program detoksifikasi ini dapat dilaksanakan di rumah (rawat jalan), institusi khusus (panti rehabilitasi), ataupun rumah sakit. Di mana dan bagaimana program detoksfikasi ini dijalankan akan melihat dari kebutuhan pasien dan opini profesional dokter yang menanganinya. Pada dasarnya proses detoksifikasi berlangsung sebagai berikut:
– Dokter akan memberikan obat dosis tinggi (misal: golongan obat benzodiazepine) pada hari pertama anda berhenti minum alkohol.
– Dosis akan dikurangi secara bertahap selama 5 – 7 hari kemudian. Biasanya hal ini akan paling tidak meminimalkan gejala withdrawal yang tidak nyaman bagi pasien.
– Selama detoksifikasi, sama sekali tidak boleh minum alkohol.
– Dalam perawatan, dokter atau suster berkompetensi akan mengecek kondisi dan keadaan pasien termasuk menilai apakah pasien minum alkohol atau tidak dengan breath analyzer.
 Gejala-gejala withdrawal sebagai berikut: merasa gugup atau panik selama beberapa hari berikutnya, mengalami kesulitan tidur selama beberaba hari berikutnya.
Selama proses detoksifikasi berlangsung, biasanya pasien akan diberikan suplemen vitamin, terutama vitamin B1. Vitamin B1 diberikan karena pasien ketergantungan alkohol sering kali tidak menata dietnya dengan baik sehingga dapat kekurangan vitamin B1. Kekurangan vitamin B1 (thiamine) dapat berisiko gangguan sistem saraf (kerusakan otak) yang berupa Wernicke Encelopathy.
 Langkah 4 : Mencegah Terjadinya Adiksi Ulang.
Adiksi alkohol adalah sebuah tantangan bagi penderitanya. Tak jarang, relapse bisa saja terjadi pada mantan pecandu alkohol sehingga usaha yang sebelumnya dibangun susah payah buyar dalam sekejap. Tetapi sangat penting untuk bersikap disiplin dalam mencegah terjadinya adiksi ulang. Oleh karena itu, proses untuk membangun ketahanan mental anda memang bukan perkara mudah. Hal ini harus dipupuk terus menerus dan memakan waktu berbulan-berbulan, bahkan bertahun-tahun.
Secara medis, setelah proses detoksifikasi, pasien dapat diberikan obat untuk beberapa bulan seperti:
– Acamprosate: obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi rasa “ingin” untuk minum alkohol.
– Naltrexone: obat alternative tetapi biasanya diberikan oleh dokter spesialis.
– Disulfiram: obat yang diresepkan oleh dokter. Obat ini dapat menimbulkan gejala-gejala yang tidak nyaman (panas, mual muntah, sakit kepala, dan berdebar-debar) bila anda minum alkohol. Obat ini mungkin dapat diibaratkan semacam penangkal sehingga anda merasa tidak enak ketika minum alkohol.
Akhir kata, melawan ketergantungan alkohol memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak mungkin. Jangan putus asa bila anda gagal pertama kali. Teruslah berusaha untuk menghilangkan ketergantungan terhadap alkohol. Jadilah seperti Anthony Hopkins, Betty Ford, dan Keith Urban yang berhasil melawan ketergantungan ini! (http://www.tanyadok.com/kesehatan/seribu-jalan-dalam-penanganan-alkoholisme | TanyaDok.com)


Sumber: http://www.helpguide.org/mental/alcohol_abuse_alcoholism_help_treatment_prevention.htm http://www.sign.ac.uk/pdf/sign74.pdf 3. http://www.patient.co.uk/health/Alcohol-Detoxification.htm



Tidak ada komentar:

Posting Komentar