19 Mei 2014

Tempat Rehabilitasi Narkoba Slank Didanai dari Konser

MI/SUMARYANTO
MI/SUMARYANTO

 Hampir bisa dipastikan Slank adalah band dengan basis penggemar terbesar di Indonesia. Slank bukan hanya memberikan suguhan musik, tetapi juga kultur yang kemudian menjadi kiblat jutaan penggemarnya. Band yang kini telah berusia 30 tahun itu memiliki perjalanan panjang, termasuk hanyut dalam dunia kelam narkoba.

Lepas dari adiksi obat-obatan terlarang, Slank memiliki program yang cukup revolusioner pada masa itu. Pada tahun 2003 Slank mendirikan tempat rehabilitasi untuk para pecandu narkoba. Namun panti rehabilitasi yang terletak di Potlot itu ditutup seiring didirikannya Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2007.

"Setelah lepas dari narkoba, Slank mendirikan panti rehabilitasi, bahkan Slank lebih dulu bikin tempat rehab daripada BNN," ungkap Bens Leo, pengamat musik yang pernah menjadi promotor manajer tur Slank.

Upaya perlawanan Slank terhadap narkoba tidak lepas dari pengaruh Bunda Ifet, manajer Slank yang juga ibunda dari Bimbim. Sempat berdiri selama empat tahun, panti rehabilitasi yang didanai dari pendapatan konser Slank itu sempat memiliki pasien lebih dari 100 orang.
(showbiz.metrotvnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar