10 Juli 2015

CIU MENJADI SUMBER KEHIDUPAN

    Hampir setiap wilayah di Nusantara ini mempunyai minuman yang kesohor.Minuman tersebut tidak sedikit yang mengandung alcohol atau memabukkan.Salah satu minuman tradisional yang sangat fenomental adalah ciu.Minuman ini berasal dari daerah kecil di Desa Bekonang,Kabupaten Sukoharjo,Jawa Tengah.Lalu bagaimana cara membuatnya minuman ciu tersebut?
    Bila Anda berkunjung ke Desa Bekonang,Mojolaban,Kabupaten Sukoharjo,pasti terdapat kesan yang dapat ditemui di lokasi itu.Sejauh kita memandang yang terlihat hanya berupa drum drum berukuran besar yang menyerupai gentong di depan rumah warga kampong.Tak hanya itu saja,kesan selanjutnya yang terekam di benak setiap orang yang datang ke tempat ituadalah bau yang mirip aroma minuman anggur.Hanya saja aroma yang tercium lebih tajam dan sangat menyengat hidung.Ya,di Desa Bekonang selama ini memang terkenal sebagai sentra industri etanol yang sangat terkenal di Indonesia.
    Di tengah aktifitas para pengrajin yang setiap harinya memproduksi cairan medis ini,ada pekerjaan sambilan yang dilakukan warga setempat.Warga sempat menyuling sisa sisa cairan etanol yang dicampur dengan tetesan tebu.Proses penyulingan ini dilakukan berulang kali,dicampur dengan beberapa bahan lainnya sebelum diendapkan selama tujuh hari.Hasil penyulingan sisa etanol inilah yang biasanya gemar diminum banyak orang sampai mabuk.
    Ciu Bekonang,demikian orang menyebutnya,memang diracik melalui beberapa tahapan.Kadar alkohal yang terdapat atau yang terkandung di dalam ciu tentu berbeda dengan minuman lainnya.Bila kadar alcohol di dalam cairan etanol murni mencapai alcohol 90 persen,bio etanol sekitar 99,5 persen,tapi kadar alcohol di setiap ciu mencapai 40 persen.Untuk menambah rasa ciu agar nikmat,konon di tambahkan dengan cindil atau anak tikus yang masih merah atau belum membuka mata.Cindil itu kemudian ikut direndam bersama cairan etanol tersebut.
    Yang lebih menarik lagi,bahwa perajin etanol ini diatur dalam Perda Kabupaten Sukoharjo.Namun yang diatur bukan hasil ciunya,melainkan produk etanol atau alcohol nya,sedangkan ciunya dianggap illegal.Karena peminat ciu dari hari ke hari semakin banyak,perajin etanol ini nyuri nyuri untuk tetap memproduksi ciu.
    Menurut sejarahnya,bahwa ciu sudah ada sejak abad 17 pada masa Kolonial Belanda,minuman ini sudah dikenal sebagai miras tradisional.Sejak tahun 1966,perajin ciu semakin bertambah sejalan dengan meningkatnya jumlah perajin etanol yang mencapai 200 persen.Kemunculan ciu Bekonang berkaitan dengan berdirinya pabrik gula Tasikmadu di Karanganyar,yang kala itu merupakan asset penting Pura Mangkunegaran.Kini banyak warga di Bekonang yang nyambi meracik ciu untuk menyambung hidup. (http://rilomustika.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar